top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·32 anggota

Assalamualaikum kak. Saya semester 8. Dan saya belum sempro sedangkan tmn tmn saya sudah. Dikelas sisa 4 org atau 2 org termasuk saya. Saya sedih jujur. Karena semenjak ditolak 7 judul. Mau bimbingan dosen gitu. Bahkan aku punya target maret sempro dan itu bom tersampaikan. Awal januari mau bimbingan ngga bisaa jadi februari. Disitu saya rasa ada niatan bunuh diri. Dari keluarga, ibu/bapak kos tidak bisa memahami saya. Saya putus asa. Dan saya merasa diri saya ini ingin berhenti kuliah. Dan kalau berhenti kuliah saya diusir dari rumah dan suruh ganti biaya kuliah dari awal sampai akhir. Saran.

Pertanyaan oleh azz***_***ri__593


Jawaban:

Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd bismillah, wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terimakasih telah menghubungi kami melalui QalbooApp. MasyaAllah, memang ya kak mendapatkan sikap yang menyakitkan dari seseorang yang kita anggap teman dan dekat adalah hal yang begitu membekas, dan tidak mudah kita lupakan. Bahkan mungkin kita butuh waktu untuk dapat memproses kejadian tersebut untuk mampu kita memaafkannya. MasyaAllah, bismillah, kita uraikan bersama perlahan terlebih dahulu ya kak 1. Keburukan yang mereka lakukan kepada kita bukanlah menjadi dosa atau tanggungan kita, melainkan tanggungan mereka sendiri di hadapan Allah nanti. 2. Apakah kita bisa serta merta melupakannya? Sayangnya, hal yang mengagetkan ini, sikap menyakitkan dari orang yang tidak kita prediksi sebelumnya (karena merupakan teman kita),akan memberikan kesan yang mendalam sehingga memang tidak mudah untuk dilupakan begitu saja. 3. Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Tentu tidak mudah, tapi sebagai seorang muslim, kita perlu menyadari bahwa kejadian yang tidak mengenakkan ini sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT. Sehingga pasti ada hikmah, pelajaran dan kebaikan dari peristiwa yang Allah ijinkan terjadi. Hal ini mengajak kita untuk ridho dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah. Ridho artinya sudah menerima hal ini menjadi kenyataan, tidak lagi mempertanyakan "kenapa ini terjadi" atau sikap tidak ridho lainnya. Kakak bisa coba mencari apa hikmah dibalik kejadian ini menurut kakak sendiri. 4. Pahami bahwa kita semua adalah manusia, bisa melakukan kesalahan, bisa berubah, bisa berkhianat, bisa khilaf, dan jika bersungguh-sungguh bisa berupaya menjadi lebih baik. Terima bahwa hakekatnya teman kita hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna. Bukan berarti membenarkan sikap buruknya yang menyakiti kita, tapi membuat hati kita tidak terlalu terluka karena memang mereka (termasuk kita juga) hanya manusia biasa, yang bisa menyebabkan kecewa pada orang lain, yang tidak bisa selalu seperti harapan orang lain. Ada dua buah hadits, pertama: jangan berharap kepada manusia, maka engkau akan kecewa dan yang kedua: jangan berlebihan, karena yang berlebihan itu tidak baik (bisa berlaku dalam segala aspek kehidupan kita). 5. Ingat kebaikan yang pernah mereka lakukan 6. Sadari kita mungkin juga pernah membuat kecewa, menyakiti, melukai orang lain dan kita juga pernah membutuhkan maaf dari orang lain 7. Upayakan untuk memaafkan terlebih dahulu. meski terasa menyakitkan, upayakan untuk memaafkan mereka, sebagaimana kita membutuhkan Allah mengampuni dosa-dosa kita 8. Saling mendiamkan hanya dibenarkan hingga 3 hari, dan setelah tidak ahsan menyimpan dendam. Jika memang dirasa perlu, bersikaplah tegas, memiliki batasan yang sehat dan seperlunya saja tapi tetap memiliki hubungan baik. 9. Pelajari kejadian yang terjadi, ambil hikmahnya, jadikan pula pelajaran dan refleksi apakah kita prenah melakukan hal yang sama. Kita pun juga perlu terus berintrospeksi dan terus memperbaiki diri. 10. Perluaslah silaturahmi dengan teman-teman baru yang baik dan membawa dampak positif kepada diri kakak. Meski cerita yang disampaikan cukup singkat, dan konteksnya sangat luas, semoga jawaban ini tetpa membantu. Semoga Allah mudahkan ya kak. Tetap terus memohon ampunan kepada Allah SWT, insyaAllah, Allah limpahkan kelapangan hati. Bismillah. Terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu.


Pertama kali diunggah pada 2023-06-14T07:07:01.750Z


Bismillah, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, bagaimana cara mengatasi sifat malas? Saya merasa bahwa saya adalah orang yang pemalas dan ingin sekali menjadi orang yang rajin. Untuk memperbaiki itu saya harus mulai dari mana? Mohon solusinya 🌧🌧🌧 Jazaakumullahu khairan


Pertanyaan oleh بنت_حمزة_272

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


bismillah, wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, terimakasih sudah menghubungi kami melalui QalbooApp.


MasyaAllah luar biasa kak karena kakak telah memiliki kesadaran dan kemauan untuk berbenah dan bangkit dari kebiasaan diri yang bermalas-malasan. MasyaAllah, karena bermalas-malasan memang terasa nyaman, enak, santai, tapi tentu hal ini bukanlah hal yang sehat, tidak baik untuk jangka panjang kehidupan kita. MasyaAllah hal tersebut patut untuk disyukuri.


Lalu, kita mulai darimana? Berikut adalah beberapa hal yang dapat kakak lakukan:


1. Niat yang kuat, tentukan tujuan yang jelas dan kuat mengapa menjadi pribadi yang disiplin dan rajin adalah perlu dan penting. sehingga menjadi motibasi dan pengingat ketika kakak mulai lemah semangatnya


2. pajang visualisasi dari tujuan kakak tersebut pada bagian2 yang mudah kakak lihat, ini berfungsi menambah semangat dan reminder


3. atur penggunaan waktu sehari-hari kakak. buatlah jadwal hal-hal baik yang ingin kakak lakukan, atau kebiasaan baik yang ingin kakak bangun. ada beragam metode, dari to-do list harian hingga metode time-block.


4. beri apresiasi/ reward yang bermanfaat kepada diri jika berhasil melakukannya dengan baik dan konsisten


5. jangan memarahi diri sendiri/ merasa begitu buruk jika tidak berhasil langsung menjadi produktif, tidak apa-aoa lakukanlah secara perlahan, ulangi lagi, perbaiki lagi, terus menerus


6. memohon kepada Allah SWT, ada doa harian yang dapat kakak lafalkan, Allohumma innii a'uudzubika minal hammi wal hazani wa a'uudzubika minal 'ajzi walkasali, wa a'uudzubika minal jubni wa bukhli, wa a'uudzubika min gholabatid-daini wa qohrirrijaal. Artinya: "Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, Aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, Aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan utang dan kezaliman manusia." (HR Abu Dawud 4/353).


7. niatkan menjadi produktif dan menjauhi sikap malas ini sebagai ibadah kepada Allah. Sebagaimana kita hidup di dunia, tujuan utamanya adalah untuk menyembah kepada Allah, maka jadikan ini sebagai tujuan utama, dan memohon Allah mudahkan. InsyaAllah, kita yang mendekat kepada Allah dengan berjalan, diibaratkan Allah bahkan berlari menyambut kita.


MasyaAllah. ikut senang dengan keinginan dan motivasi kakak, semoga Allah mudahkan. salam hangat. Terimakasih.


Pertama kali diunggah pada 2023-06-13T12:44:13.580Z

已編輯

Bismillah, kak saya lagi bingung banget harus memilih pendidikan atau diam saja di rumah menemani ortu, sebenarnya saya ingin banget kak lanjut kuliah tapi masalahnya di tempat saya itu tidak ada universitas jadi otomatis harus merantau, nah masalahnya lagi saya takut kak, takut karena umur orang tua saya yang sudah menginjak 60th & juga saya gak punya biaya sendiri, saya gak mau membebani ortu untuk membiayai saya disaat mereka harusnya sudah santai² di rumah, saya juga bukan termasuk anak pintar yang bisa dapat beasiswa, apa yang harus saya lakukan kak, tlg masukkannya ya kak Terima kasih 🙏


Pertanyaan oleh iya_705

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


bismillah, terimakasih sudah menghubungi kami melalui QalbooApp.


MasyaAllah luar biasa sekali ya kak atas semangat ingin terus belajarnya, masyaAllah luar biasa sekali pula kakak memikirkan kondisi keadaan orang tua saat ini. Kakak sangat hebat karena telah bertahan sejauh ini, dan tetap berusaha menjadi pribadi yang baik, dan berusaha menjadi anak yang berbakti. Berkaitan dengan keinginan sekolah lagi, lanjut kuliah lagi, masyaAllah, ini keinginan yang mulai sebagaimana dalam Islam belajar sangatlah ditekankan. Ilmu dulu baru amal. Ilmu pula kita butuhkan untuk menjadi khalifah yang baik di muka bumi sesuai dengan porsi tanggungan kita masing-masing. MasyaAllah. Kekhawatiran yang dirasakan karena orang tua yang sudah memasuki usia lanjut pun juga valid, sebagaimana Islam juga begitu menjunjung tinggi nilai berbakti kepada orang tua.


Berikut adalah beberapa hal yang dapat kakak lakukan:


1. Tetaplah menjadi doa segala keinginan dan cita-cita kakak apapun itu, tetaplah berdoa yang luas dan besar, karena kakak berdoa kepada Allah yang Maha Besar, yang mana dengan doa-doa tersebut kakak niatkan untuk kembali beribadah kepada Allah. Beberapa tokoh, akan menganjurkan untuk berdoa serinci mungkin, sedetil mungkin. Tidak apa-apa, berdoa adalah tanda bahwa kita beriman kepada Allah, memposisikan diri sebagai hamba dan Allah adalah Rabb. Berdoalah dengan optimis. Terkadang hal-hal yang kita rasa tidak mungkin, adalah hal yang mudah bagi Allah, tapi ini belum selesai disini.


2. Ada pepatah "menulislah dengan pensil, lalu berikan penghapusnya kepada Allah", artinya Allah paling tahu mana yang terbaik bagi kita, Allah paling mampu menyusun jalan keluar maupun menggantikannya dengan yang jauh lebih baik. Artinya, kewajiban kita adalah berusaha, berikhtiyar dan berdoa. Bagaimana pengabulannya berada di tangan Allah, maka berdoalah dengan merendah dan dengan meninggikan ke Allah. Serahkan hasilnya, prosesnya kepada Allah. Kita jalani apa yang bisa kita lakukan saat ini dengan yang terbaik. Ada banyak cara Allah mengabulkan keinginan kita, mungkin dengan cara yang tidak kita bayangkan sebelumnya.


3. Tetap bersikap baik kepada orang tua, ikhlas, menjadi ibadah kepada Allah, apakah berarti putus asa? Tentu tidak. Karena Allah paling bisa menyusun rencana dan jalan keluar, yang bisa saja lebih baik daripada keinginan kakak saat ini.


4. Kembangkan sikap ridho dengan apa yang saat ini Allah berikan kepada kita, karena jika kita bersyukur maka insyaAllah akan limpahkan berkah yang lebih banyak lagi.


5. Jika selalu memandang yang jauh, yang belum kita miliki saat ini, maka yang terlihat adalah ketidaknyamanan dan ini membuat dada kita merasa sesak. Meski, saat ini yang terlihat di mata kita, adalah ingin kuliah dan harus rantau, tapi harus menemani orang tua yang sudah tidak muda lagi. Tapi Allah bisa saja siapkan skenario yang berbeda, dalam keadaan terbaik, yang membuat kakak tidak harus memilih kedua hal ini. masih bisa berbakti dengan orang tua dan masih bisa lanjut sekolah/kuliah/ belajar lagi.


6. Cari apa esensi dari keinginan lanjut kuliah, miliki tujuan/ niat yang tepat, sehingga insyaAllah akan dibantu Allah.


7. Lakukan hal yang bisa kakak lakukan saat ini, terus belajar mengembangkan diri sesuai bidang keinginan kakak. cari alternatif belajar selain kuliah yang bisa diakses saat ini (karena belum mampu kuliah, asal kita tidak berhenti berusaha), ambil kursus online yang terjangkau, mencari tokoh yang bisa dijadikan panutan dan belajar darinya, berproses dengan apa yang saat ini bisa kakak lakukan dan bisa kakak jangkau. Atau mungkin mencari sambilan pekerjaan sehingga bisa menabung .


8. Niat belajar tidak harus dimulai sebagai orang yang pintar, yang penting adalah mau belajar terlebih dahulu. Jangan terlebih dahulu membatasi kemampuan diri sebelum mencoba, ukurlah kemampuan dengan tepat sehingga bisa menyusun rencana dengan lebih baik.


9 Meski saat ini yang terlihat adalah banyak keterbatasan, bangkitkan pribadi yang semangat, penuh harap, mau berproses dan mau belajar. Bangkitkan pribadi yang pantang menyerah dengan keadaan tanpa membenci keadaan yang dimiliki saat ini.


10. Bersabar dengan sabar yang baik, dengan tetap semangat menjalani hidup saat ini, bersikap baik kepada orang tua, masih terus mau belajar, mencari sumber belajar, menjaga sholat, Qur'an dan ibadah sunnah. Wallahu'alam apa yang menjadi takdir kakak, tapi dengan sikap yang bersemangat, mau berikhtiyar, mau berdoa, berserah kepada Allah tapi tidak menyerah, bersyukur dengan yang dimiliki, insyaAllah akan membantu kakak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, lebih dekat dengan Allah, dan bahagia, apapun nanti hasilnya dari Allah SWT, insyaAllah yang terbaik. Ikut mendoakan cita-cita dan keinginan kakak dalam keadaan yang terbaik ya kak. Semoga Allah mudahkan dan lapangkan berproses. Salam hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-06-12T07:42:48.572Z

已編輯

Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh teman2


Alhamdulillah ana mahasiswa semester akhir yang lagi nyusun skripsi. Melihat teman2 yg sudah jauh progres nya diri ini sdikit merasa insecure krna byk kerikil2 yg ditemui sepanjang bimbingan. Sebenarnya udah berusaha Ridho dgn ketetapan Allah karena tidak semua yang kita inginkan itu terbaik menurut Allah, tapi kadang-kadang rasa gelisah, cemas itu dtg tiba2 Teman2 yg sudah pernah berada di posisi ini, hal apa yg dilakukan agar ttp smngaatt ngejalaninya?


Pertanyaan oleh melda_safitri__394

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terimakasih sudah menghubungi kami melalui QalbooApp. MasyaAllah, memang ya kak berada di fase perjuangan seperti skripsi memang ujian tersendiri, yang benar-benar terasa hanya kita sendirian, teman-teman sudah berprogres sesuai progresnya masing-masing, sehingga muncul rasa insecure, membandingkan diri dengan progres teman, sudah berusaha berproses tapi terasa hasil tidak signifikan. Perasaan gelisah juga tidak dipungkiri menyapa, bahkan termasuk kekhawatiran atas masa depan.


Beberapa hal yang dapat kakak terapkan adalah:


1. Mari melihat perasaan cemas ini hadir sebagai pengingat untuk mengajak kakak tetap terus berproses, dan tidak berhenti. Tapi ketika ia mulai berlebihan, maka mari kita kelola lebih lanjut.


2. Kesulitan dan kemudahan semuanya datang dari Allah, dan setiap kita pasti diuji dengan ujiannya masing-masing, sehingga yang dapat kita lakukan adalah tetap terus melakukan yang bisa kita lakukan, menyerahkan hasil kepada Allah, terus berdoa, terus mengerjakan, berkonsultasi dengan senior yang pernah bertemu dosen pembimbing yang sama, bagaimana cara berinteraksi dengan dosen tersebut dipelajari, memohon doa restu orang tua dan memperbaiki amalan ibadah, tidak hanya berniat untuk mempermudah urusan, tapi semoga menjadi momentum untuk mendekatkan diri ke Allah, bahwa jika nantinya berhasil dan mendapatkan kemudahan, menjadi pengingat bahwa semuanya berasal dari Allah SWT.


3. Mewajarkan kesulitan sebelum kemudahan, mewajarkan kesulitan datang untuk menjadi ajang kita beprroses, ridho dengan keadaan, dan menyadari semua hasil datangnya dari Allah, semoga membantu kakaka merasa lebih lapang.


4. Salah satu upaya menjadi emosi positif adalah dengan banyak bersyukur, apresiasi/hargai setiap progres yang dimiliki, setiap nikmat yang dimiliki, dan tetap menjaga pola hidup, makan dan istirahat yang baik. Makan teratur, insyaAllah keadaan fisik yang prima, menguatkan motivasi dan mental kita. Semoga Allah mudahkan ya kak, InsyaAllah berkah perjuangannya. Terimakasih, salam hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-06-07T09:34:50.290Z

semua teman teman ku sudah serjana. aku susah sekali memulai kerjakan skripsi dan overthinking dengan dosen pembimbing dan dosen penguji, serta insecure teman2 ku sudah selesai semua.


Pertanyaan oleh aenunp*****

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh kak.. Terima kasih telah bersedia untuk berbagi bersama kami ya kak.. MasyaAllah.. Laa quwwata illa billah.. menantang sekali ya kak saat merasa perlu mulai mengerjakan namun belum bisa memulai karena adanya perasaan tidak nyaman dan pikiran yg terasa mengganggu ya.. Barakallahu fiik kak, semoga Allah mudahkan kita melalui fase kali ini ya..


Bismillah, mari kita coba bedah perlahan ya kak..


Pathway atau jalur di otak kita yg digunakan untuk emosi dan kognisi, atau yg digunakan untuk kita merasakan dan berpikir itu menggunakan "jalan" yg sama ya kak.. Sehingga ketika salah satunya dominan, misal dalam hal ini sedang kuat perasaan yg dirasakan, maka bagian yg lain, yaitu kemampuan kognisi atau berpikir kita akan susah diakses atau digunakan untuk menjalankan fungsinya Jadi ketika kita merasa insecure, merasa tertinggal, kemudian merasa cemas, isi pikiran kita kebanyakan berputar-putar tentang hal itu, demikianlah yg sering kita kenali sbg overthingking ya kak..


Nah, apa ya yg bisa kita lakukan saat sudah merasa terjepit ni dg kondisi merasa tertinggal, tapi ingin mengejar tapi juga khawatir dg kondisi lain seperti dosen pembimbing dan dosen penguji? Maka yg bisa kita lakukan salah satunya adalah dg memproses apa yg sebenarnya kita rasakan ya kak..


Untuk mengenali dan menerima apa adanya yang kita rasakan, kita dapat melakukan latihan relaksasi ya kak.


Latihan ini dapat membantu ketika kita lakukan secara rutin ya kak, dapat dilakukan ketika pagi, sore, maupun malam saat menjelang tidur, atau kapanpun saat kakak dapat melakukannya secara aman tanpa ada gangguan kurang lebih 3-5 menit. Latihan ini dapat kakak lakukan dg mengambil posisi duduk yg nyaman, punggung tegak, dapat dilakukan dg duduk di kursi dan kaki menapak di lantai, atau duduk bersila, atau dg meluruskan kaki ya kak. Letakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan di dada ya kak, secara perlahan ambil napas dalam melalui hidung selama hitungan 1-4, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata "HA" selama hitungan 7-10, bisa diulangi sekali lagi namun saat mengeluarkan napas melalui mulut sambil membentuk kata "Huu" atau seperti meniup. Latihan ini bisa kakak ulang 2-3 kali kemudian dilanjutkan dg menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung. Selama latihan rasakan gerakan naik turun dg tangan kiri ya kak, jika demikian maka kakak telah berhasil melakukan napas perut.


Lakukan latihan ini selama beberapa saat dg penuh kesadaran hingga tubuh dan perasaan kakak terasa lebih tenang ya kak. Pada latihan ini kita juga dapat belajar untuk hadir sebagai teman terbaik yg memahami dan menemani diri kita dg sikap penuh kasih sayang dan pengertian. Secara perlahan kakak dapat sambil mengucapkan kepada diri sendiri, Maaf ya diri, kamu harus melalui semua ini, Diriku aku memaafkanmu.. Terima kasih telah bertahan sejauh ini, Aku sungguh menyayangimu, diriku. Diri, mari kita melanjutkan perjalanan kita.. Saat diri kita sudah mulai tenang, hal yg selanjutnya dapat kita usahakan ialah dg mengenali pikiran kita ya kak.. Latihan mengenali isi pikiran kita ini dapat kita telusuri menggunakan Tabel 4P ya kak, yaitu pada peristiwa apa saja, perasaan insecure atau overthingking muncul, dan pikiran apa yg terlintas dalam kepala kita saat mulai mengerjakan skripsi, serta saat itu bagaimana perilaku yg kita tunjukkan?


Tabel tersebut membantu kita untuk mengamati diri lebih baik dalam situasi-situasi tertentu ya kak, dalam hal ini ketika kita menghadapi proses pengerjaan skripsi. Harapannya kita jadi paham apa yg sebenarnya menghambat diri kita saat ingin memulai pengerjaan skripsi. Setelah itu secara bertahap dapat kita coba untuk menemukan alternatif sikap yg dapat membantu kita jd lebih baik ya kak. Alternatif perilaku atau sikap ini dapat kita pilih dg cara mempertimbagkan perilaku apa ya yg sekiranya saat ini, di sini, paling mungkin dilakukan atau diusahakan.


Terkadang kita kesusahan mencari apa yg perlu dilakukan sebab mengharapkan langsung bisa lancar mengerjakan atau malah langsung selesai skripsinya ya kak.. Padahal hal-hal "besar" tersebut bisa kita usahakan dari kumpulan-kumpulan hal sederhana. Jadi tak mengapa ya kak untuk memulai dari hal-hal kecil sederhana yg mungkin terlihat remeh karena progress need process.. Jadi kita mengikhtiarkan bahwa proses yg sedang kita alami, meski perlahan, meski nampak tertinggal, tidak terhenti dan terus berjalan setahap demi setahap. InsyaAllah ketika fokus kita ialah demikian, tanpa terasa hal-hal "besar" itu bisa kita capai ya kak, dengan seizin Allah..


Selain dg mengusahakan dari apa yg ada dalam diri kita, kita juga bisa mengikhtiarkan dg apa yg ada di luar atau di sekitar kita ya kak.. Kakak boleh mulai mengikhtiarkan untuk mencari lingkungan yg mendukung atau support system. Misalnya dg berbagi dg teman yg dipercaya, atau mengerjakan bersama dg teman yg kakak merasa nyaman untuk melakukannya, atau mengikuti teman yg sedang bersemangat mengerjakan mungkin. Sehingga kakak juga mendapatkan penguat dari lingkungan ya kak..


Hal lain yg juga dapat kita ikhtiarkan ialah mengatur lingkungan belajar yg nyaman bagi diri kita. Misalnya dg menemukan ritme kapan ya yg sekiranya kakak bisa konsentrasi mengerjakan skripsi tanpa gangguan, Saat kapan mungkin pagi atau malam, di sekitar jam berapa, atau dg kondisi seperti apa, apakah sambil mendengarkan suara yg menenangkan, atau mungkin yg hening, Jika sudah menemukannya kita juga perlu belajar komitmen dan konsisten dg ikhtiar yg telah kita usahakan ya kak..


Hal yg juga perlu kita perhatikan ialah dg menjaga kesehatan fisik maupun mental kita ya kak.. Istirahat yg cukup, makan teratur, banyak minum air putih, menyediakan waktu untuk aktivitas fisik sekitar 15-30 menit setiap hari, atau melakukan hal yg kakak suka sesekali untuk menjadi selingan agar kita tetap fresh dan semangat untuk jalan terus ya kak.. Terlepas dari segala ikhtiar yg kita maksimalkan, kita juga perlu menambah porsi tawakal kita ya kak..


Sehingga dari semua ikhtiar kita yg paling penting ialah dg senantiasa memohon pertolongan Allah, melibatkan Allah dalam setiap usaha yg kita lakukan.. Menyadari Allah sebagai pencipta kita, mudah sekali membolak-balikkan kondisi hati kita, mudah saja bagi Allah untuk menolong kita melalui hal yg paling sulit saat ini karena hanya Allah Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu ya kak.. MasyaAllah.. Laa quwwata illa billah.. Semoga Allah mudahkan ya kak..


Apabila insecurity yg kakak rasakan tak kunjung mereda dan kakak memerlukan pendampingan atau penguat untuk mengelola overthingking yg kakak alami, kakak boleh membuka diri mendapatkan bantuan profesional dari psikolog maupun konselor ya kak.. Semoga membantu dan Selamat Berjuang kak! Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-05-31T06:19:31.154Z

Assalamu'alaikum Kak, Selamat siang!


Pikiranku kayanya lagi perang deh kak 😞. Dari dulu, aku terbiasa ngerjain sesuatu dengan standar tinggi. Kalo menurutku belum sempurna, bakal aku ubah/usahain terus biar baguuss. Karena kalo ga usaha maksimal, aku gregetan dan takut/bisa nyesel nantinya.


Nah, temen kuliahku ga gitu dan kalo ngerjain tugas bisa cepet banget. Jadi aku kayak ngerasa.. "kok kayaknya aku lama ya ngerjain tugasnya". Ada pikiran untuk usahanya gausah maksimal banget, tapi rasanya gabisa juga biarin sesuatu biasa aja, disaat aku bisa usaha lagi lebih maksimal. Dilema pisan 😞😞


Pertanyaan oleh Sh**a

Jawaban:


Dijawab oleh Fadhila Devani S.Psi., M.Psi., Psikolog


Waalaikumsalam saya coba jawab ya kak. Wah memang sulit ya kak jika memiliki pikiran yang berkecamuk seperti itu. Bukan hal yang buruk jika kakak ingin hasil pekerjaan kakak menjadi sempurna. Namun seperti yang kita ketahui tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini kak. Menjadi seorang perfeksionis bisa menjadi sebuah kelebihan bagi kakak selama hal itu tidak berlebihan dan tahu bagaimana mengontrol perfeksionis itu agar tidak berdampak buruk bagi kakak. Jika hal tersebut sudah cukup berdampak buruk bagi kakak, mungkin kakak bisa melakukan beberapa hal yang saya kutip dari artikel dari Brown University. 1.Buatlah target-target yang masuk akal yang sesuai dengan pencapaian dan kemampuan kakak, 2. Mengubah pola pikir bahwa kesuksesan itu tidak harus sempurna tanpa cela, 3. Fokus terhadap proses tidak hanya pada hasil, 4. Setiap kali merasa cemas, lihat kembali target yang sudah kakak buat apakah sudah sesuai target apa belum, 5. Lawan perasaan takut gagal dengan pikiran "apa hal terburuk yang mungkin terjadi jika hal ini tidak sempurna sesuai dengan yang saya inginkan?", 6. Yakini bahwa ada pelajaran yang bisa kakak ambil dari kesalahan yang terjadi. Sekian dari saya semoga hal ini bisa membantu. Terima kasih dan selamat siang.


Pertama diunggah pada 2022-10-05T05:45:24.905Z

已編輯

Saat ini saya mahasiswa semester akhir dan sedang mengerjakan skripsi. tentunya dalam pengerjaan skripsi ini sgt banyak rintangannya. saya sudah mengerjakan skripsi hingga bab 3 tetapi dosbing tiba2 menyarankan kembali untuk ganti judul. saat ini saya sudah ganti sebanyak 3x. dan saat ini sudah bukan mei di mana semester 8 sdh mau berakhir. Padahal target saya sbnrnya semester 8 sudah lulus dan ingin membahagiakan orang tua saya. Hal ini membuat saya sgt sangat anxiety. terkadang rasa anxiety ini membuat saya jd sering menangis krn rasanya yg tdk nyaman. bgmn ya untuk mengurangi anxiety ini?


Pertanyaan oleh a_tisb

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh Terima kasih ya kak, telah bersedia berbagi bersama kami..


MasyaAllah.. laa quwwata illa billah, sungguh menantang ya kak perjalanan untuk lulus kali ini..


anxiety atau kecemasan biasanya terjadi saat kita terlalu menakutkan hal-hal yg belum tentu terjadi di masa depan. Maka salah satu hal yg dapat kita usahakan untuk mengurangi kekhawatiran akan masa depan ialah dengan berusaha untuk hidup saat ini di sini. Kita punya rencana demikian, namun nyatanya ada tantangan berupa masukan saran dari dosen yg ternyata cukup menguras energi waktu dan pikiran. Dari tantangan tersebut hal terbaik apa yg dapat kita lakukan saat ini agar rencana kita tetap bisa berjalan?


Tentu untuk dapat fokus mengerjakan hal terbaik yg bisa kita lakukan saat ini, kita perlu menenangkan diri terlebih dahulu ya kak.. Salah satu yg dapat kita lakukan untuk menenangkan diri dapat melalui berlatih relaksasi napas dalam ya Kak.. Silakan Kakak ambil posisi nyaman, punggung tegak, duduk di kursi dan kaki menapak di lantai, atau duduk bersila, atau dg meluruskan kaki ya kak. Letakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan di dada ya kak, secara perlahan ambil napas dalam melalui hidung selama hitungan 1-4, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata "HA" selama hitungan 7-10, bisa diulangi sekali lagi namun saat mengeluarkan napas melalui mulut sambil membentuk kata "Huu" atau seperti meniup. Latihan ini bisa kakak ulang 2-3 kali kemudian dilanjutkan dg menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung.


Selama latihan rasakan gerakan naik turun dg tangan kiri ya kak, jika demikian maka kakak telah berhasil melakukan napas perut. Selama berlatih ini kakak dapat mengenali pula apa yg sebenarnya kakak takutkan jika pengerjaan skripsi tidak sesuai rencana, dan hal terbaik apa yg dapat dilakukan untuk saat ini.


Terlebih dari semua itu yg paling utama ialah dg senantiasa memohon pertolongan Allah ya kak.. Semoga Allah mampukan kita melalui fase ini Semoga Allah lembutkan hati guru-guru kita sehingga kita bisa saling bekerjasama dg baik pada fase ini Semoga Allah kuatkan kita untuk memaksimalkan mengusahakan hal-hal yg dapat kita ikhtiarkan Dan untuk segala macam hal yg berada di luar jangkauan kita, semoga Allah mudahkan kita untuk melepaskannya, dan menyerahkannya pada Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu..


Jika selama berlatih kakak merasa perlu pendampingan, atau jika kondisi kakak tidak kunjung membaik hingga mengganggu aktivitas harian kakak, kakak boleh membuka diri untuk mencari bantuan profesional seperti psikiater, psikolog, atau konselor ya kak.. Semoga membantu, selamat berlatih dan Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-05-18T01:23:11.366Z

Saya sudah 2 tahun lebih mengalami gatal-gatal dan masih belum hilang. Saya jadi minder jika ingin bepergian, bahkan untuk hal-hal yang menurut saya penting seperti ke perpustakaan untuk meminjam buku untuk keperluan membuat tugas akhir. Apa yang sebaiknya saya lakukan? Terima kasih 🙏 Pertanyaan oleh No****_En***_Ma*****i

Jawaban:


Dijawab oleh Alfira Chairunnisa, S.Psi., M.Psi., Psikolog


Bismillah.. terima kasih ya kak atas pertanyaannya. Mohon maaf sebelumnya karena pemahaman saya terhadap kondisi gatal-gatal yang sedang kakak alami cukup terbatas. Namun saya hanya ingin memastikan ada tidaknya kaitan antara timbulnya ruam gatal tersebut dengan distress psikologis. Saya pribadi memiliki alergi serangga dan tungau debu yang luka gatalnya memerlukan waktu berbulan-bulan untuk memudar. Setelah saya amati, ternyata gatal-gatal tersebut lebih mudah untuk timbul ketika saya sedang stress atau memiliki banyak tekanan. Dokter kulit yang saya datangi pun menyepakati bahwa kondisi stress dapat membuat tubuh kita mengalami penurunan imun dan lebih rentan terhadap alergi, termasuk alergi kulit. Saya khawatir jika pada kondisi yang kakak alami, gatal-gatal tersebut juga dapat timbul karena tekanan yang kakak alami akibat ruam gatal yang sulit hilang, sehingga akhirnya menjadi lingkaran yang tidak terputus. Namun tentunya perlu adanya pernyataan dari dokter apakah gatal-gatal yang kakak alami tersebut berkaitan dengan kondisi psikologis. Jika memang terbukti memiliki keterkaitan, maka penting untuk mengelola stress agar mengurangi kemungkinan timbulnya ruam gatal yang baru. Berkaitan dengan rasa minder, saya pun juga akan merasakan hal yang sama jika berada di posisi kakak. Apalagi kondisi tersebut sudah dialami selama 2 tahun, tentunya bukan waktu yang singkat dan mudah untuk dilalui. Namun jika dilihat dari sudut pandang lain, sepertinya sangat disayangkan ya kak jika pada akhirnya rasa minder tersebut menghambat produktivitas bahkan proses pengerjaan tugas akhir. Kalau boleh memberi saran, sepertinya kakak dapat mengambil waktu sejenak untuk merefleksikan kembali hal-hal yang sebenarnya ingin kakak capai dan alasan mengapa mencapai hal tersebut adalah hal yang penting bagi diri kakak. Dengan merefleksikan kembali kedua hal tersebut, harapannya dapat menjadi penguat diri ketika pikiran-pikiran yang menjauhkan kita dari tujuan tersebut datang menghalangi. Penting juga untuk tetap bersikap welas asih terhadap diri sendiri karena tetap berupaya melakukan hal yang terbaik bagi diri sendiri meskipun sedang mengalami kondisi yang kurang mengenakkan. Karena terkadang pikiran kita jauh lebih kejam dibanding pandangan orang lain yang sebenarnya terhadap kita. Saya pribadi sering beranggapan bahwa orang lain akan memikirkan hal negatif terkait diri saya, namun ternyata bisa jadi orang tersebut justru tidak memperhatikan saya. Jika bepergian sendiri sedang terasa berat, mungkin kakak bisa mengajak orang yang dirasa nyaman untuk menemani sehingga membuat kita menyadari bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi hal-hal yang terasa sulit. Semoga dapat menjawab ya kak.. dan semoga kakak juga dimudahkan dalam menyelesaikan segala urusannya, aamiin..


Pertama kali diunggah pada 2022-09-29T09:28:26.665Z

已編輯

Gimana caranya biar kuliah, part time dan organisasi balance gitu? Aku kadang stres sendiri kalo gak balance gitu, awalnya sama orangnya tua gak dibolehin buat ikutan organisasi di kampus karena banyak mengeluarkan uang gitu, tapi aku ingin punya pengalaman juga di kampus dengan ikut organisasi. Setelah masuk organisasi tersebut aku merasakan perbedaan dalam diri aku yang tiba-tiba mudah pusing gitu Pertanyaan oleh Sep****_Wa**u_335

Jawaban:


Dijawab oleh Indah Kusumaningsih, S.Psi


Bismillah..


MasyaAllah, luar biasa semangat kakak dengan mengikuti banyak kegiatan yang berbeda. Jika yang kakak maksud dengan ingin menyeimbangkan ketiga kegiatan yang dimiliki adalah dengan melakukan semua kegiatan tersebut tanpa kesulitan dalam mengatur jadwal, maka kakak dapat mencoba membuat rencana daftar kegiatan sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi ya kak. Daftar tersebut dibuat dengan harapan agar kegiatan dapat termanajemen dengan baik dan waktu yang dimiliki tidak terbuang sia-sia.



Ketika menyusun jadwal, kita dapat mengkategorikan kegiatan kita dalam 4 kategori prioritas. Kategori tersebut, yaitu


1. Kegiatan yang penting/wajib dan mendesak. Kegiatan ini yang harus pertama kali dimasukkan dalam jadwal. Contohnya, kewajiban kita kepada Allah, jadwal kuliah, jadwal part time, rapat organisasi yang penting dan tidak dapat ditunda, dll.


2. Kegiatan yang penting tetapi tidak terlalu mendesak. Contohnya, mengerjakan tugas kuliah yang deadlinenya masih lama, rapat organisasi untuk kegiatan yang masih lama, dll. Bukannya tidak boleh diprioritaskan ya kak. Tetapi, jika masih ada hal lain yang lebih mendesak, jenis kegiatan kategori kedua ini masih dapat dikesampingkan.


3. Kegiatan yang mendesak tetapi tidak terlalu penting. Misalnya, rapat organisasi yang kakak tidak wajib untuk hadir disana.


4. Kegiatan yang tidak penting dan tidak mendesak, yaitu kegiatan yang tidak terlalu memiliki manfaat. Misalnya, berburu diskon di pusat perbelanjaan, jalan-jalan bersama teman-teman, dll.



Jika kakak sudah menyusun jadwal sehari-hari kemudian berusaha untuk menjalankannya, namun kakak masih merasa kewalahan, capek, bahkan sakit, kakak bisa mempertimbangkan kembali sejauh mana kemampuan kakak dalam mengikuti kegiatan. Apakah kakak benar-benar mampu untuk menjalani 3 kegiatan sekaligus (kuliah, kerja, dan organisasi) ? Jika tidak, perlu dipertimbangkan untuk mengurangi kegiatan yang meskipun memberikan manfaat, namun tidak terlalu kakak butuhkan. Misalnya, part time memang memberikan pemasukan, tapi apakah kakak benar-benar memerlukan pemasukan tambahan? Organisasi memang memberikan pengalaman terkait banyak hal, tetapi apakah hanya dengan mengikuti organisasi di kampus pengalaman tersebut bisa didapatkan?



Demikian ya kak. Semoga dapat membantu.


Pertama kali diunggah pada 2022-09-29T03:37:59.724Z

已編輯

Aku saat ini semester 3 dan baru merasakan kuliah offline. Ada banyak sekali tugas yang belum saya kerjakan karena qodarullah saya mengalami bipolar disorder dan hal ini berpengaruh ke dunia akademik karena saya sering mengantuk. Ketika malam saya tidak mengerjakan tugasnya namun tidur karena setelah minum obat saya mengantuk. Pertanyaan oleh Um** S***yah

Jawaban:


Dijawab oleh Fadhila Devani, S.Psi., M.Psi., Psikolog


Bismillah saya coba jawab ya kak. Apakah stres ini disebabkan karena tugas kuliah yang tak kunjung selesai karena kakak sering mengantuk? Jika iya, mungkin kakak bisa mengatur jam tidur yang kakak perlukan kemudian setelah tidur dirasa cukup, kakak bisa melanjutkan mengerjakan tugas kuliah. Misalnya kakak menjadwalkan mulai tidur jam 8 dan bangun jam 2 untuk mengerjakan tugas karena pada jam tersebut dunia sedang hening dan kita bisa fokus mengerjakan suatu hal. Kakak bisa juga berwudhu untuk menyegarkan kondisi sekaligus melaksanakan solat tahajjud dan berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam menyelesaikan tugasnya. Jika dirasa terlalu sepi, kakak bisa mengerjakan tugas sambil mendengarkan murotal atau musik yang menenangkan untuk membantu fokus. Sekian saran dari saya semoga membantu.


Pertama kali diunggah pada 2022-09-29T03:30:47.381Z

已編輯

Assalamualaikum kak

Selama kuliah, baru di semester ini aku akan ujian offline. Tapi aku takut dan kepikiran terus karena aku dapet jadwal dengan 4 mata kuliah yang diuji dalam sehari. Aku ragu bisa ngerjain ujian dengan jumlah banyak ini kak

Karena itu aku jadi waspada dan ada kegiatan yang aku putuskan untuk cuti. Aku betul-betul usahain untuk belajar sampai kadang begadang; juga terus minta dikuatin dan dimudahin sama Allah

Ini definisi dari menurut Allah aku mampu kah kak? Tapi aku tetap merasa ga mampu, aku merasa ga sepandai itu untuk ngerjain 4 ujian dalam sehari. Aku takut gagal


Pertanyaan oleh She**

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh. Terimakasih kak sudah menghubungi kami melalui QalbooApp.


Wah, perkuliahan sudah mulai offline ya kak?

Memang betul kak, ketika kita hendak melakukan sesuatu untuk kali pertama (ujian offline), maka kita akan merasa gugup, takut, khawatir apakah hasilnya akan baik atau tidak, apakah kita sanggup mengerjakannya dengan baik atau tidak.

Kita semua merasakan hal demikian setiap kali hendak memulai segala sesuatu untuk pertama kali.

Kakak luar biasa sekali sudah berusaha mempersiapkannya sebaik mungkin. Mengurangi kegiatan dan belajar dengan sungguh-sungguh.

Semoga perjuangannya Allah hadiahi dengan hasil yang memuaskan ya kak.

Kakak hebat sudah mengusahakan semua hal yang bisa kakak usahakan saat ini. Dan selalu berdoa semoga Allah mudahkan dan Allah sanggupkan. Itu akhlak yang mulia sekali. MasyAllah.

Sehingga, sisanya yang saat ini bisa kita lakukan adalah berserah kepada Allah.


Apapun hasilnya nanti, insyaAllah kita yakin itu akan menjadi yang terbaik, terpaling barokah, terpaling halal untuk kita. Allah sudah berjanji, Allah tidak akan menguji kita lebih dari yang sanggup kita tanggung, Allah juga sudah berjanji, bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Tidak hanya satu kali, Allah menjanjikannya dua kali. Ini betapa Allah bersungguh-sungguh dengan janji-Nya.


Terkadang, meskipun kita sudah tahu bahwa pertolongan Allah itu sangat dekat, tapi kita masih saja tetap merasa tidak mampu. Sering kali ini membuat kita merasa gelisah, tapi jika kita lihat dari sudut pandang lain, ini justru menjadi alasan bagi kita untuk mendekat pada Allah dan bersandar pada-Nya meminta pertolongan-Nya, sehingga kita tidak lagi melihat pada kemampuan, kepintaran, kesanggupan kita sebagai manusia, tapi melihat pada kemampuan Allah dalam menolong kita, memudahkan urusan kita meski kita tidak mengerti bagaimana nanti pertolongan Allah yang sampai pada kita.


Dengan ini, kita bisa menggunakan waktu yang biasanya kita gunakan untuk khawatir, takut dan membayangkan kemungkinan terburuk, karena kita sudah menyerahkan urusan ketakutan gagal kita tadi pada Allah, semoga kita bisa semakin memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar dengan nyaman. Kita semua takut gagal hingga kita sungguhan mencoba. Dengan tetap menghadapi tantangan yang ada, kita akan melihat sejauh mana kita mampu melakukannya, dan sekalipun kita membuat ketidaksempurnaan atau kesalahan, kita bisa menjadikannya bahan pelajaran untuk kesempatan selanjutnya.


Kita juga bisa membayangkan kemungkinan buruk apa yang paling realistis akan terjadi. Dan ketika kita membayangkan hal paling mungkin untuk terjadi, sering kali, kita sadar bahwa kita masih memiliki kemampuan untuk mengatasi dan menangani hal tersebut. Misal, kita tidak mendapatkan nilai sempurna, tapi kita masih dapat nilai AB. Mungkin kita akan merasa kurang puas, tapi dengan mengingat Allah dan kita sudah melakukan apa yang Allah minta untuk kita lakukan (belajar dan berdoa), selanjutnya kita bisa kembangkan perasaan bersyukur dengan sejauh mana hasil yang kita raih. Atau katakanlah, kita tidak sempat mempelajari suatu topik tepat sebelum ujian. Tapi ketika soal itu keluar, kita berpikir dan kita masih bisa samar-samar mengingat kembali materi yang dosen sampaikan, sehingga dengan itu kita berusaha menjawab soal ujian. Dan ternyata, kita tetap bisa mampu melewatinya. Dan jika tidak sempurna, memang demikianlah posisi kita sebagai manusia, untuk tidak sempurna, dan selalu berusaha.


Ini mengingatkan hakekat kita sebagai manusia yang tujuan utamanya adalah menyembah Allah. Sehingga tujuan utama belajar dan kuliah kita adalah beribadah kepada Allah, untuk menjadi manusia yang berilmu dan bermanfaat. Dan melakukan ujian dengan jujur adalah jalan perjuangan kita yang Lillah sebagai mahasiswa.

Dan setiap manusia diwajibkan untuk berusaha, dan hasil sudah Allah tetapkan hasilnya sesuai dengan kadar takaran kehendak ketetapan takdir Allah. Yang bisa kita lakukan, yuk kak kita lakukan semaksimalnya, yaitu belajar dan berdoa. Dan jangan lupa untuk menunaikan hak tubuh kita ya kak, yaitu beristirahat dan makan.


Meskipun kita ingin belajar, mengerjakan tugas hingga begadang, semoga kita tidak dzolim pada tubuh kita. Karena ada hak tubuh yang harus kita tunaikan, karena tubuh kita adalah pemberian dari Allah yang harus kita jaga. Sekiranya demikian dulu jawaban dari saya.


Semoga membantu ya kak. Semoga bermanfaat dan menenangkan kakak. Saya yakin, dengan persiapan yang baik dan doa dan tawakal yang baik, saya yakin kakak pasti mampu mengerjakan ujian dengan baik, dan semoga semua perjuangan, lelahnya kakak menjadi berkah untuk bekal kakak di masa depan. Amiiin ya Allah, semoga Allah mudahkan selalu kuliahnya kak, terimakasih.


Pertama kali diunggah pada 2022-10-31T18:36:05.489Z

anonymous
anonymous

Aku bimbang, dihadapkan dua pilihan. Naik smt 6, ada matkul pengabdian masyarakat, tapi di sisi lain juga ada matkul riset utk buat proposal skripsi. Kl ambil skrg, nanti tekanannya bnyk ditambah time managementku masih buruk bgt. Sedangkan kl diambil smt 7, ada matkul magang & satu matkul jurusan yg bljrnya di kampus, semua bersifat praktek. Kl ambil smt 7, apa bs bagi waktunya karena magang kan ke kantor, gatau seberapa sering. Makin ga ada wkt untuk matkuk pengabdian. Tp aku pengennya istirahat dulu, gakuat kl riset dan pengabdian berbarengan :( harus gimana? Pertanyaan oleh T***a **in*a

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Halo Kak, terima kasih ya sudah bersedia berbagi bersama kami..

Hmm.. bingung juga ya kak dg dua pilihan yg sama berat.


Setiap pilihan pasti ada konskuensinya ya kak, saya pernah dapet nasihat tentang tidak ada pilihan terbaik sebenarnya, yg ada adalah pilihan yg sekiranya kita mampu menghadapi konskuensinya :)


Yang cukup menantang ya kak, kadang diawal kita belum terlalu paham, belum terlalu bisa melihat konskuensi dari pilihan tersebut. Biasanya yg cukup jadi kejutan adalah saat akhirnya kita memilih sesuatu, lho kok ternyata konskuensinya seberat itu.


Mungkin itu juga ya yg membuat Kakak bingung dan bimbang

But, it's okay, mari kita ambil jeda sejenak, tarik napas dalam dan perlahan coba tanyakan lagi pada diri,


Halo diriku sayang, lelah ya dg segala aktivitas kampus selama ini, tapi kira-kira apa ya yg akan terjadi jika kita menangguhkan pengambilan salah satu mata kuliah?

Apakah sanggup semisal kemungkinan terburuknya kita perlu menambah masa studi?


Dalam menentukan pilihan kita perlu mengenali dua hal:

Pertama kita coba perlahan kenali lagi kapasitas dan kemampuan kita.

Kita letakkan dulu segala prasangka dan labelling tentang diri kita yg kita ketahui sejauh ini.


Apakah benar diri kita yg selama ini kita ketahui seburuk itu time managementnya?

Sambil tarik napas dalam dg keingintahuan yg tulus untuk mengenal diri lebih baik, mari kita coba amati lagi pola-pola yg selama ini kita bentuk.


Mungkin diperlukan juga sudut pandang lain dari orang-orang terdekat kita untuk mengkonfirmasi atau bahkan menambahkan hal-hal yg sebelumnya tidak kita sadari mengenai diri kita sendiri


Kedua kita perlu memahami situasi atau kondisi lapangan.


Sebenarnya dari cerita Kakak, Kakak sudah mencoba memahami diri dan memiliki gambaran ya bahwa semester ini bagian menantangnya ada mata kuliah pengabdian dan riset, sedangkan semester selanjutnya ada magang dan mata kuliah praktik


Sependek yg saya pahami, biasanya penyusunan jadwal kuliah telah disesuaikan dg kemampuan dan kapasitas mahasiswa, hanya saja yg perlu kita ketahui adalah akan seperti apa tantanganya dan bagaimana cara terbaik menghadapinya. Oleh karena itu, disini kita juga memerlukan bantuan orang lain, misalnya dg mengumpulkan informasi dari kakak tingkat baik yg mengambil riset dan pengabdian secara bersamaan maupun pada semester selanjutnya.


Kakak juga dapat memanfaatkan fasilitas kampus seperti dosen pembimbing akademik terkait beban mata kuliah semester ini dan semester depan untuk membantu Kakak menentukan pilihan mungkin bisa dibuat tabel pertimbangan. Isinya sisi baik dan buruk dari masing-masing pilihan. Jadi kakak dapat membuat list pertimbangan masing-masing keputusan, tujuannya agar kakak lebih mudah dalam membandingkan.


Selain itu mungkin bisa juga dengan membuat tabel SWOT, strength, weekness, opportunity, dan threat. Strength dan opportunity merupakan sisi positif atau hal yg menguntungkan datangnya dari diri dan luar lingkungan. Sedangkan weakness dan threat merupakan sisi negatif atau hal yg merugikan datangnya dari dalam diri dan luar lingkungan.


Dan apabila kita dihadapkan dua pilihan, kita dapat meminta bantuan Allah, melalui sholat istikharah. Dengan segala kerendahan hati, memohon dipilihkan segala macam urusan yg terbaik untuk dunia dan akhirat kita :)


Selamat mencoba ya Kak, semangat!

Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-02-03T03:30:41.539Z

Saya masih kuliah di semester akhir, dalam 1 pekan saya sering keluar rumah untuk kekampus, selain itu 3 hari lainny saya isi juga dengan mengajar, 2 malam harinya saya belajar mengaji. Hal ini membuat saya sedikit tertekan karena saya belum mampu manajemen waktu. Lalu apa yang harus saya lakukan agar saya bisa menjalankan kewajiban namun tidak merasa tertekan Pertanyaan oleh d**_mus*****_310