top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·31 anggota

Assalamualaikum ka, aku mau tanya.


Orgtua yg pilih kasih sama anak itu kemungkinan kenapa ? Apa krn dulunya ortu jga digituin ? Misal ortu anak trakhir dan yg disayang anak tengah, akhirnya ortu jdi ngutamain anak trakhir krn dulu ortu sbg anak trakhir mrasa ga d cintai. Bisa jdi begitukah ? Atau gmn ? Aku tdi masih nangis liat video tentang inner child. Aku gabsa mkir rasional. Aku gatau knpa alm. mamah bisa bkin aku ngrasa pilih kasih. Aku btuh penjelasan biar aku ga trus2n menyalahkan alm. Mamah... Disamping sambil memvalidasi emosiku, aku btuh pnjelasan biar aku ga nyalahin trus


Pertanyaan oleh d****_s_m_631

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh kak, Terima kasih telah bersedia berbagi bersama kami ya.. MasyaAllah.. Tabarakallah.. menguras energi sekali ya kak rasanya, saat kita paham apa yg sebaiknya kita lakukan, namun masih terasa sungguh berat dan menantang.. Barakallahu fiik kak.. semoga Allah lembutkan hati kita dan mampukan kita melalui setiap proses yg perlu kita jalani ya kak..


Ada banyak sekali penjelasan kak, mengenai keputusan parenting yg almarhumah Mamah akhirnya terapkan untuk anak-anak beliau, dalam hal ini kakak. Dan mungkin, kakak pun telah menemukan salah satunya, hanya saja, saat ini belum sepenuhnya dapat diterima atau dipahami.. It's okay kak.. Tak perlu memburu, tak mengapa ambil waktu.. Beri kesempatan untuk diri mencerna dan meresapi apa yg sebenarnya terjadi, apa yg sebenarnya tengah kita rasakan..


Pada bagian otak kita kak ada sebuah sistem di mana di dalamnya terdapat irisan antara bagian yg memproses emosi dan bagian lain yg memproses logika kita. Karena mereka dalam satu sistem yg sama, ketika salah satunya sedang bekerja, atau membutuhkan fungsi yg lebih banyak, maka fungsi bagian yg lain tidak dapat berjalan dg baik. Begitulah yg terjadi pada diri kita, saat kita tengah memerlukan waktu untuk mencerna dan memahami emosi kita, kadang kala yg terjadi susah sekali ya kak untuk berpikir secara rasional.. It's okay kak, ini adalah suatu proses yg wajar.. Semoga Allah lapangkan hati kita untuk belajar memahami dg sabar ya kak.. Nah, bagaimana agar kita dapat berpikir dg rasional? Mungkin kakak juga sering dengar nasihat ya agar kita tenang dulu biar bisa berpikir dg lebih baik. Makanya ada pendapat untuk memproses emosi dulu untuk tenang sebelum akhirnya kita dapat menerima penjelasan-penjelasan logis yg memerlukan pikiran rasional kita..


Nah sekarang kembali lagi kepada kebutuhan kakak, mana yg saat ini lebih kakak perlukan. Jika kakak bersedia, boleh lakukan latihan relaksasi napas dalam berikut ini untuk menyadari dan menerima emosi apa yg sebenarnya sedang kakak rasakan.. Namun, jika memang saat ini kakak lebih memerlukan kemungkinan-kemungkinan penjelasan dibalik sikap almarhumah Mamah, kakak bisa melewati bagian setelah ini dan menuju pada bagian dg permulaan kalimat "Ada banyak penjelasan" ya kak.. Semoga Allah berkahi kita dg pemahaman yg baik ya kak..


Latihan menyadari emosi ini dapat membantu ketika kita lakukan secara rutin ya kak, dapat dilakukan ketika pagi, sore, maupun malam saat menjelang tidur, atau kapanpun saat kakak dapat melakukannya secara aman tanpa ada gangguan, kurang lebih selama 3-5 menit. Latihan ini dapat kakak lakukan dg mengambil posisi duduk yg nyaman dan punggung tegak. Kakak dapat melakukannya dg duduk di kursi dan kaki menapak di lantai, atau duduk bersila, atau dg meluruskan kaki ya kak. Perlahan letakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan di dada ya kak, secara perlahan ambil napas dalam melalui hidung selama hitungan 1-4, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata "HA" selama hitungan 7-10, bisa diulangi sekali lagi tarik napas dalam, namun saat mengeluarkan napas melalui mulut sambil membentuk kata "Huu" atau seperti meniup. Latihan ini bisa kakak ulang 2-3 kali penarikan napas dalam kemudian dilanjutkan dg menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung. Selama latihan rasakan gerakan naik turun dg tangan kiri ya kak, jika demikian maka kakak telah berhasil melakukan napas perut. Lakukan latihan ini selama beberapa saat dg penuh kesadaran hingga tubuh dan perasaan kakak terasa lebih tenang ya kak. Pada latihan ini kita juga dapat belajar untuk hadir sebagai teman terbaik yg memahami dan menemani diri kita dg sikap penuh kasih sayang dan pengertian. Kita hadir menjadi teman baik bagi diri kita, sambil menunjukkan perhatian kita dg penuh kasih sayang, dan perlahan tanyakan apa yg saat ini sebenarnya diri sedang rasakan? Apa yg sebenarnya saat ini sedang sangat diri butuhkan? Luangkan waktu untuk merasakan, mendengarkan, dan memahami apa yg sebenarnya ingin diri dengar untuk kakak. Pada latihan ini pun kakak juga dapat menunjukkan perhatian dan kasih sayang kakak pada diri sendiri dg cara perlahan gucapkan kepada diri, Maaf ya diri, kamu harus melalui semua ini, Diriku aku memaafkanmu.. Terima kasih telah bertahan sejauh ini, Aku sungguh menyayangimu, diriku. Diri, mari kita melanjutkan perjalanan kita..


Latihan ini selain untuk memahami dan menerima apa yg sebenarnya kita rasakan dari setiap kejadian yg kita alami, juga bertujuan untuk kita mencoba memandang dan memahami apa yg orang lain alami dan rasakan. Mungkin saat ini kakak perlu menyadari terlebih dahulu duka atau perasaan kehilangan kakak yg mengiringi kepergian almarhumah mamah.. Atau mungkin kakak perlu menyadari atau menerima dulu perasaan marah dan kecewa kakak atas sikap almarhumah mama selama ini.. Bisa jadi perasaan-perasaan itulah yg saat ini sedang menyelimuti pikiran rasional kakak, menghalangi setiap pandangan kakak terhadap sikap almarhumah mamah..


Ada banyak penjelasan kak yg mungkin melatarbelakangi sikap almarhumah mamah dalam memutuskan mengambil pola pengasuhan atau parenting style tertentu. Salah satunya mungkin seperti yg telah kakak ketahui, pengalaman almarhumah mamah sebagai anak yg terbawa dg pola pengasuhan dari generasi sebelumnya. Atau nilai-nilai sosial yg berkembang yg mengiringi langkah bertumbuh almarhumah mamah sedari kecil hingga ketika beliau menjadi ibu. Segenap pengalaman beliau, beragam realitas yg beliau alami begitu banyaknya, saya yakin almarhumah mamah resapi baik-baik dan beliau usahakan yg terbaik untuk anak-anaknya, salah satunya kakak..


Pengalaman yg almarhumah mamah peroleh dari generasi sebelumnya, serta nilai-nilai sosial yg berkembang saat beliau bertumbuh, hingga pemaknaan beliau tentang hal tersebut banyak sedikit mempengaruhi sikap almarhumah mamah sebagai ibu. Karena pengalaman ini terbentuk secara sistematis, maka saat almarhumah mamah telah mengusahakan yg terbaik, namun masih ada satu dua hal yg belum bs diterima dg baik, bahkan terasa menyakitkan bagi anaknya ialah hal yg sangat manusiawi, bukan semata-mata salah mamah seorang. Begitu pula bukan salah kakak, saat hal terbaik yg telah almarhumah mamah usahakan, namun rasa yg diterima justru menyakitkan. Memang begitulah adanya manusia dg segenap keterbatasannya, dg segala rasa yg bisa ia terima.. Baik perjalanan almarhumah mamah, maupun perjalanan kakak, semata-mata bagian proses yg Allah titipkan untuk kita berkesempatan untuk bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik, insyaAllah..


Jika kakak masih terasa kesulitan untuk memahami apa yg sedang kakak alami, atau jika saat kakak mencoba latihan relaksasi napas dalam yg telah disampaikan kakak merasa perlu bantuan atau pendampingan, Kakak boleh membuka diri untuk mencari bantuan profesional seperti psikiater, psikolog, atau konselor ya kak.. Barakallahu fiik, semoga Allah tunjukkan kita jalan terbaik ya kak..


Tak mengapa kak, jika saat kita telah mencoba namun masih terasa berat, masih terasa sesak. Karena begitulah adanya kita, hanyalah manusia, hanyalah hamba yg memiliki berbagai macam keterbatasan. Oleh karena itu, terlepas dari segala usaha terbaik yg telah coba kita lakukan, yg paling penting dan utama ialah senantiasa memohon pertolongan Allah ya kak.. Semoga Allah senantiasa melimpahi kita dg kelapangan dan kesabaran dalam setiap proses bertumbuh yg memang perlu kita lalui ya kak.. Semoga Allah lembutkan dan mampukan kita.. Selamat bertumbuh kak, dan Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-06-05T09:46:57.065Z

Like
Hamba Allah
Hamba Allah

Hubunganku dgn ibu kurang baik, ibu sering iri dgn bapak. Kondisi bpk sedang stroke, ibu merasa anak2nya termasuk saya lebih memperhatikan bpk timbang ibu.


Entah kenapa saya jg lebih dekat dgn bpk ketimbang ibu, lebih nyaman dgn bpk timbang dgn ibu. Sejak kecil ibu menjadi sosok yg menakutkan bagi saya. Saya sering di cubit, pukul, di tali kedua kaki dan tangan kemudian mulut di sumpal celana dalam dan dikurung di kamar. Kejadian itu berulang2. Saya merasa aman haha ketika bapak ada di rumah. Bapak kerja di luar kota saat itu. Apa psikis saya bermasalah sehingga saya susah untuk akur dgn ibu?


Pertanyaan oleh A***r

Jawaban:


Dijawab oleh Jayanti Wulandari, M.Psi., Psikolog


Bismillah,

Terima kasih sudah berbagi cerita di aplikasi Qalboo. saya paham dengan perasaan yang kakak hadapi saat ini, pasti tidak mudah menghadapi kondisi yang kakak hadapi saat ini. sebelumnya aku apresiasi kakak karena sudah bertahan hingga saat ini. apa yang kakak alami saat ini memang tidak terlepas dari pengalaman masa lalu kakak yang kurang menyenangkan dengan ibu kakak. dan untuk membuat itu kembali normal memanglah tidak mudah. yang bisa kakak lakukan saat ini belajar untuk menerima semua pengalaman yang tidak menyenangkan dengan ibu kakak. terima sewajarnya dan secukupnya. jika sudah, coba untuk mengekspresikan, bisa dengan mengajak berbicara langsung dengan ibu kakak, atau bisa dengan menulis apa yang kakak rasakan, bisa juga dengan menggambar atau mewarnai. dari situ coba lihat apakah diri kakak sudah bisa mulai menerima ibu kakak.


Meskipun di dalam Al-Qur'an sendiri sudah jelas bahwa kita harus menghormati dan menomorsatukan ibu. sehingga untuk berdamai dengan ibu, coba kakak belajar untuk berdamai dengan ibu kakak lebih dulu. jika perlu untuk mencari bantuan ke tenaga profesional akan lebih baik. sehingga kakak setidaknya tahu apa yang harus kakak lakukan saat menghadapi respon ibu saat ini. saya bisa membayangkan pasti kakak tidak mudah merawat dan memberikan perhatian ke bapak yang dalam kondisi sakit, namun ibu kakak sendiri juga merasa ingin diperhatikan oleh anak"nya. jadi belajar pelan" untuk akur dengan ibu dimulai dengan kakak belajar menerima diri kakak dulu yaitu dengan menerima kondisi yang pernah ibu lakukan ke kakak dan selanjutnya mengekspresikan. semoga terjawab.


Pertama diunggah pada 2023-11-23T07:09:36.551Z

Edited
Like
Hamba Allah
Hamba Allah

Diusia ku 28 th ini baru menyadari ada banyak Luka pengasuhan yg tak aku sadari, aku menemukannya karena mengalami kesulitan2 tertentu dan beberapa trauma


Seperti saat melihat karet gelang, jika melihat orang memainkannya otomatis tubuhku menjauhinya sampai2 untuk memegang karet gelang aja aku tidak berani, hal ini terjadi karena kaki ku sering kali di tembak menggunakan karet gelang


Aku juga tumbuh dari keluarga yg kurang perhatian jadi saat ada yg memberikan sedikit pehatiannya kepadaku membuat aku gampang tunduk dengan dia


Dan banyak hal hal lainnya, aku tak marah dgn ortu ku tapi gimana?


Pertanyaan oleh d**i_813

Jawaban:


Dijawab oleh Indah Kusumaningsih, S.Psi.


Bismillah..


Halo kak, terima kasih ya sudah bersedia membagikan ceritanya kepada Qalboo.


Ketika kita sudah dewasa, memiliki kemampuan berfikir yang sudah matang, ditambah dengan ilmu yang dimiliki sangat wajar jika kemudian dapat menyadari ternyata kita memiliki luka-luka yang berasal dari masa lalu. Menemukan luka tersebut sudah menjadi suatu langkah awal yang sangat baik ya kak. Karena, dengan mengenali kondisi diri lah kita dapat mengobati atau memperbaiki apa yang ada dalam diri kita.


Langkah selanjutnya yaitu menerima apa yang telah terjadi di masa lalu ya kak. Memang tidak segampang itu untuk berdamai dan sembuh. Semua pasti memerlukan proses. Kakak bisa memulainya misalnya dengan memberikan udzur pada orang-orang yang telah menyakiti kakak. Kita pasti berharap orang tua atau wali kita memberikan pengasuhan terbaik sehingga kita bisa tumbuh menjadi seseorang yang baik dan sehat secara fisik maupun mental. Tetapi, mereka pun sebagai manusia pasti memiliki keterbatasan. Bisa saja kita merasa apa yang diberikan oleh orang tua kita bukan yang terbaik, namun sebenarnya itulah hal terbaik yang bisa beliau berikan dengan situasi dan kondisi beliau saat itu. Kakak juga bisa mencoba menggunakan “kacamata” beliau untuk mampu memahami situasi yang terjadi dari berbagai sudut pandang. Mungkin bisa timbul pertanyaan mengapa kita yang harus berusaha memahami? Jawabannya, yaitu dengan memiliki berbagai sudut pandang kita tahu bahwa setiap orang memiliki POV dan kondisinya masing-masing. Sehingga, kita akan kaya akan perspektif dan bisa membuat kita lebih berlapang dada akan sesuatu.


Kemudian, terkait dengan kesulitan dan trauma-trauma yang kakak miliki saya menyarankan untuk melakukan konseling lebih lanjut dengan profesional ya kak agar dapat dilakukan tindakan yang lebih komprehensif. Apalagi jika hal tersebut sudah mengganggu aktivitas kakak sehari-hari.


Demikian, semoga membantu.


Waasalamu’alaikum



Pertama diunggah pada 2023-11-26T12:51:41.113Z

Like

Assalmualaikum kak, saya izin bertanya


Saya mengembangkan identitas diri yg buruk sejak kecil. Saya terlanjur menginternalisasi ucapan dari org² di lingkungan terdekat saya dgn sebutan bodoh, jelek, g cantik, hitam, pesek, menyusahlan dan tidak berguna. Hal ini ditunjukkan dgn saya yg tidak suka berdandan atau bercermin bersama teman² dan tidak menunjukkan kepercayaan pada diri sendiri maupun orang lain. Saya merasa rendah dan tidak layak, Padahal seharusnya mengembangkan identitas diri yg baik adalah bentuk rasa syukur saya kepada Rahmat Allah.


Mhswa, 23 th


Penyintas adhd & bipolar


Pertanyaan oleh N**a

Jawaban:


Dijawab oleh Yana Damayanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog


Assamualaikum kak, saya akan mencoba menjawab pertanyaan kakak. Perlu kita sadari bahwa kita bukanlah makhluk yang sempurna. Kita memiliki kekurangan dan kelebihan dalam diri kita. Selain itu kita semua adalah orang berharga. Perlu bagi kita untuk mencintai diri kita dengan segala kurang dan lebihnya kita. Orang boleh berpendapat buruk mengenai kita, tapi kita harus tetap menghargai diri kita. Mulailah untuk belajar mencintai diri sendiri, terus tanamkan di dalam diri bahwa kita adalah orang yang berharga dan bisa berkembang. Kita kembangkan diri kita dengan kelebihan dan kekurangan yang kita punya. Tumbuhkan juga perasaan percaya diri kakak untuk bisa mengembangkan diri kakak. Pendapat orang lain yang kita tanamkan dikepala akan membuat kita menjadi rendah diri dan membuat kita tidak mencintai diri kita. sehingga perlu bagi kita untuk memilih pendapat atau komentar mana yang harus kita dengarkan. Belajar untuk bersikap Asertif. Sikap asertif dapat membantu kakak mengekspresikan diri secara efektif, mempertahankan sudut pandang, menghindari konflik, meningkatkan kepercayaan diri, sekaligus menghormati hak dan kepercayaan orang lain. Sekian dari saya semoga bisa membantu. Terimakasih banyak.


Pertama diunggah pada 2022-10-05T02:31:28.065Z

Edited
Like

Assalamualaikum

Aku mau tanya kak.

Iya aku tau punya luka inner child yg bkin aku ngrasa diabaikan. Skrg cowo yg dketin aku emg dia sangaaat lbih baik dri mantanku perilaku nya. Tpi aku sring ngrasa diabaikan, kya sesederhana dia tbtb ga bls chat, baru stelahnya ngchat bilang abis dri mna, atau ga bilang sama skali. Ini bentuk pengabaian atau emg aku nya aja yg msih terluka krn inner child ?


Pertanyaan oleh **ni_s_m_631

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh, terima kasih ya kak telah bersedia berbagi bersma kami.. MasyaAllah Tabarakallah dari cerita kakak, saya mengamati kakak memiliki kesadaran yg baik ya, mengenai apa yg kakak rasakan saat situasi tertentu yaitu kakak merasa terabaikan saat komunikasi dg orang dekat tidak responsif.

Langkah penting selanjutnya ialah fokus kita terhadap apa ya yg bisa kita lakukan dg adanya kesadaran tersebut? Mengingat kesadaran ini juga merupakan langkah awal yg sangat menentukan dan sangat disayangkan jika tidak dilanjutkan pada tahapan selanjutnya, yaitu perubahan atau alternatif perilaku apa yg bisa kita usahakan, agar saat situasi yg serupa muncul, kita dapat menghadapinya dg lebih baik.


Tidak dapat dipungkiri ya kak, bahwa apapun yg tengah kita rasakan itu valid. Artinya ya saat kejadian itu memang itulah perasaan yg tengah kita rasakan. Jadi, yg bisa kita lakukan selanjutnya adalah cukup menerima saja dulu perasaan yg muncul. Oh, iya saat ini, dalam kondisi ini, saya sedang merasakan diabaikan. Selanjutnya perlu kita periksa lagi ya kak, apakah benar yang saat ini aku alami adalah bentuk pengabaian?

Pola pikir ini dapat menjadi salah satu alternatif yg harapannya dapat membantu kita untuk berpikir ke depan ya kak, Sehingga dari situ dapat memantik pikiran progresif lainnya, oke kalau memang aku sedang dalam pengabaian, apa ya, yg saat ini bisa aku lakukan? Dengan demikian, semoga dapat membantu kita untuk tidak terlarut atau tenggelam dalam perasaan terluka, yg sayangnya, seringnya justru semakin membuat kita terluka dan tidak membawa kita kemana-mana.


Lantas apa saja yg dapat dilakukan? Kembali pada permasalahan awal, jika memang perasaan tidak nyaman kita, yaitu merasa diabaikan terpicu munculnya melalui pola komunikasi dg pasangan interaksi kita, maka dari sanalah upaya kita. Saat kakak telah menyadari perasaan diabaikan muncul ketika situasi pola komunikasi dg pasangan interaksi, maka alternatif perilaku yg dapat dipertimbangkan adalah konfirmasi Jika memungkinkan, kakak dapat menyampaikan apa yg sebenarnya kakak rasakan, ketika saat situasi spesifik dapat kakak sebutkan, misalnya tidak balas chat, kemudian sampaikan pula harapan kakak kedepannya. Begitu pun sebaliknya, kakak dapat menanyakan apa yg ia rasakan dalam situasi tertentu terkait sikap kakak kedepannya, dan apa harapannya kedepan. Tentu dalam penyampaiannya perlu hati-hati ya kak, perlu dipastikan kondisi kita maupun pasangan interaksi kita sedang memungkinkan. Tujuannya bukan untuk menuntut atau menyalahkan salah satu pihak ya kak, namun bekerjasama dalam menemukan titik tengah.


Langkah selanjutnya yg dapat dilakukan ialah memaafkan diri, memaafkan diri jika saat ini masih merasakan hal tidak nyaman yg mungkin berasal dari kenangan masa lalu, Memaafkan diri atas apapun yg telah terjadi sebelumnya. Kemudian juga boleh mulai belajar untuk memaafkan orang lain, atau siapapun yg terlibat dalam kenangan tidak menyenangkan yg saat ini masih terbayang. Jika bayangan kenangan masa lalu masih terasa begitu mengganggu hingga proses memaafkan diri dan orang lain ini masih terasa sangat susah, kakak boleh membuka diri untuk mencari bantuan profesional ya, seperti psikiater, psikolog maupun konselor.


Satu hal lagi kak, mengenai inner child. Jika yg dimaksud inner child adalah kenangan dari pengalaman masa kecil, Sebenarnya hal itu tidak hanya sebatas pada pengalaman masa kecil yg menyakitkan. Karena manusia diciptakan dalam paket komplit, maka jika mau jujur, ada juga kenangan dari masa kecil yg sebenarnya dapat menguatkan dan justru membantu kita bertahan melalui masa kini.


Terlepas dari semua itu, menyadari dg segala kerendahan hati bahwa kita hanyalah manusia, makhluk ciptaan, maka usaha yg utama ialah senantiasa memohon pertolongan pada Yang Menciptakan hati kita ya kak, Allah SWT. Semoga Allah berkahi kita dg penjagaan terbaikNya ya kak, Semoga Membantu dan Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-04-03T20:53:06.029Z

Like
anonymous
anonymous

Saya usia 22 thn,Sy bingung dengan diri saya. Inner child saya didapatkan dari orang tua saya tidak hilang. Ketika saya sedang mengerjakan aktivitas rumah tiba tiba kebencian saya terhadap ibu saya itu kembali. Saya punya trauma dengan pukulan, karna sejak kecil sering dipukul.


imbas nya saya jadi sering marah ke anak,bahkan sampai mukul anak saya,bahkan sampai memukul anak sy. Sy bingung harus gimana.


Inner child saya sering kambuh, selalu teringat bayang orgtua Sy ke Sy,Sy selalu merasa takut sedih& bingung.


Sy harus gimana ? Pertanyaan oleh Ma**me *n*a

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Terima kasih ya kak, telah bersedia berbagi bersama kami..

MasyaAllah Tabarakallah, diantara kebingungan yg tengah dirasakan kakak, ada kesadaran yg boleh kita apresiasi ya kak. Kakak telah menyadari ada sesuatu dari pengalaman masa lalu kakak yg berimbas dan terbawa hingga dalam pengalaman masa kini. Tidak semua orang memiliki kesadaran itu kak, dan tidak semua orang memiliki dorongan untuk mencari tahu hingga berikhtiar untuk berproses,

Barakallah kak..


Tentu bukan pengalaman yg nyaman ya kak, di satu sisi kakak masih berproses dg perasaan kakak terkait pengalaman kakak dengan ibu dan kini ada pula perasaan kakak terkait pengalaman kakak dengan anak.. :')


Rasa benci, takut, sedih, marah kakak sebagai anak, mungkin jadi tercampur aduk dengan perasaan bersalah saat menyikapi anak ya kak, jadi tak jarang membuat kakak bingung..


Jika perasaan tidak nyaman serta ingatan mengenai pengalaman buruk masa lalu masih terus membayang hingga mengganggu aktivitas sehari-hari kakak, mungkin itu pertanda bagi kakak untuk membuka hati dan berproses bersama profesional seperti psikolog atau psikiater.


Selagi kakak menguatkan lagi untuk memulai berproses dengan profesional ada beberapa hal yg mungkin dapat kakak lakukan untuk menenangkan diri,


Pertama kakak dapat berlatih napas dalam atau yg juga dikenal sebagai napas perut

Baiknya latihan ini dilakukan secara rutin ya kak, agar saat ""serangan"" bayangan pengalaman buruk kembali hadir kakak bisa otomatis mempraktikkannya.


  • Napas perut ini bisa kakak lakukan dg meletakkan salah satu tangan di dada dan tangan yg lain di perut.

  • Perlahan ambil napas melalui hidung dg ditandai tangan di perut merasakan perut yg mengembang. Tahan sejenak kemudian keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata ""ha""

  • Ambil lagi napas perut melalui hidung, t ahan sejenak dan keluarkan dg meniup udara melalui mulut

  • Kemudian napas seperti biasa dg napas perut, hirup melalui hidung dan keluarkan melalui hidung


Jika kakak nyaman, selama berlatih bisa disertai dg dzikir ya saat melakukannya.

Kemudian secara perlahan tangan yg berada di dada menepuk-nepuk dada, seperti saat kita membuat nyaman anak kita dg tepukan.


Ucapkan dengan tulus, dengan kasih sayang pada diri sendiri.

Diriku, maaf telah membiarkanmu mengalami pengalaman buruk tersebut,

Diriku, aku telah memaafkanmu.

Terima kasih diriku telah bertahan dan berjuang sejauh ini,

Aku sungguh menyayangimu diriku..

Selama pelaksanaannya tentu memerlukan jeda waktu tertentu ya kak, mungkin kurang lebih sekitar 5-10 menit secara hadir penuh sadar utuh, tanpa melakukan hal lainnya


Oleh karenanya jadi perlu menyengajakan dan memanajemen hal lain agar dapat dilakukan dengan baik, sehingga memberikan hasil yg maksimal

Selamat berlatih, dan semoga membantu ya kak,

Salam Hangat..


Pertama kali diunggah pada 2022-12-04T10:58:43.312Z

Like

Assalamualaikum kak izin bertanya


Apakah perilaku anak ketika dewasa yy tdk bsa brtanggung jwab, menyakiti org lain dll itu slalu disebabkan karena pola asuh orgtua ktika kecil-remaja-dewasa ? Pertanyaan oleh di**_si***ni_m***a_3

Jawaban: 


Dijawab oleh Rizki Setyasri, Konselor Qalboo


Wa'alaykumsalam warrahmatullah wabarakatuh kak..


Terima kasih sudah bertanya ya kak..



Ada banyak hal ya kak yang turut berperan membentuk pola perilaku kita


Pola asuh menjadi salah satu faktor yang berperan, namun bukan satu-satunya



Ada faktor biologis seperti genetika, struktur otak, hormon, atau fungsi dari neurotransmitter


Kemudian faktor psikologis seperti kecenderungan kepribadian dan faktor internal lainnya


Ada pula faktor sosial seperti lingkungan yang lebih luas dari lingkungan keluarga


Ada juga faktor perkembangan yang berkaitan dengan pengalaman sebelumnya yang dialami oleh yang bersangkutan



Semoga membantu ya kak,


Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2022-09-18T06:05:58.259Z

Edited
Like

    Tentang

    Kumpulan tanya jawab dengan Psikolog dan Konselor Qalboo. Q...
    bottom of page