top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·

Assalamualalikum wr wb. Bagaima cara menyikapi desakan orang2 terdekat agar segera menikah tapi Allah belum pertemukan jodoh?. Mungkin teman2 ada yg senasib juga🙏


Pertanyaan oleh des****_***ah_230

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S,Pd


Bismillah, wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh. Terimakasih sudah menghubungi kami melalui QalbooApp. Baik, masyaAllah, memang sebagai wanita mungkin sudah dipandang sosial sudah berada pada usia matang untuk pernikahan, akan mendapatkan pertanyaan dan perhatian lebih berkaitan dengan hal ini. Mungkin awalnya tidak terlalu kita ambil pusing, tapi karena intensitas dan frekuensi seringnya mendapatkan hal ini dari lingkungan sosial, menjadi hal yang dirasa kurang nyaman.


Baik, beberapa hal yang dapat kita lakukan diantaranya:


1. Kita sadari dan kuatkan lagi pemahaman di dalam diri kita bahwa jodoh hakekatnya adalah rejeki. Dan Allah SWT yang mengatur kapan datangnya rejeki tersebut, darimana datangnya rejeki tersebut dan dalam keadaan yang seperti, Wallahu'alan. Seperti rejeki pekerjaan, rejeki kesehatan, rejeki lainnya. Allah SWT yang mengendalikannya. Tugas kita adalah berikhtiyar sesuai dengan porsi kita sebagai wanita, dan sisanya kita serahkan kepada Allah SWT.


2. Tidak perlu risau dengan anggapan sosial atau standar masyarakat berkaitan dengan usia ideal pernikahan untuk perempuan. Tentu kita tidak boleh abai, dan tetap belajar mempersiapkan diri untuk ibadah mulia dengan durasi terpanjang tersebut. Tapi waktu Allah adalah yang terbaik. Tetap ikhtiar dan tawakal. Allah SWT tahu yang terbaik untuk kita. Tetap optimis Allah SWT berikan jodoh terbaik.


3. Lalu bagaimana cara menyikapi desakan atau pertanyaan demikian dari lingkungan sosial kita? Meski terasa tidak nyaman, mari kita berhusnudhzon kepada sesama, bahwa apa-apa yang mereka lakukan saat ini, berulang kali bertanya, dan terkesan seperti mendesak untuk segera menikah adalah bentuk perhatian. Mungkin mereka beranggapan bahwa menikah adalah ibadah sehingga lebih baik disegerakan, atau mereka memiliki persepsi tersendiri. Apa yang melatarbelakangi mereka bersikap demikian, kita tidak tahu. Wallahu'alam, itu urusan mereka dengan Allah SWT. yang pasti sikap dan ucapan yang keluar dari kita adalah baik.


Beberapa alternatif yang bisa kita ucapkan ketika mendapatkan pertanyaan/ "desakan", kita bisa mengucapkan. "mohon doanya ya om, tante", berikan senyuman. InsyaAllah, hal yang awalnya membuat kita tidak nyaman, jika kita balik menjadi tempat untuk memohon doa, semoga menjadi berkah kembali ke kita. Terlebih hal ini membuat hati kita bersih, tidak ada prasangka, tidak ada kesal, bersikap baik kepada sesama, dan ikhlas memohon doa.


Semoga berkah melimpah kepada kita dan pernikahan kita di masa depan. Mungkin sedikit jawaban ini dapat membantu kita merasa lebih tenang, nyaman dan tidak lemah menghadapi ucapan, pertanyaan atau "desakan" dari keluarga maupun lingkungan sosial kita. Semoga Allah mudahkan kita berproses dengan diri kita sendiri terlebih dahulu dan diwaktu yang tepat, Allah SWT berkahi kita dengan pasangan yang menjadi pemimpin, paham agama dan mempraktekkannya dengan sungguh-sungguh,, penyayang terhadap istri, tidak kasar, bertanggungjawab, saling meneduhkan hati, mata dan menentramkan jiwa satu sama lain, sebuah pernikahan yang Allah SWT ridhoi, Allahu amiin. Tetap semangat. Salam hangat. Barakallah fiikum.


Pertama kali diunggah pada 2023-04-11T12:56:46.944Z

Like

Tentang

Kumpulan tanya jawab dengan Psikolog dan Konselor Qalboo. Q...
bottom of page