top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·32 anggota

anonymous
anonymous

Assalamu'alaykum warahmatullaah wabarakaatuh


Saat ini hati saya kalut, Alhamdulillaah sudah menikah 3tahun dan belum diberi kepercayaan oleh Allah untuk memiliki keturunan. Sudah saya periksa, minum obat, vitamin, secara herbal pun sudah saya jalanin. Qadarullaah belum juga berhasil, menurut kesimpulan dari 2 dokter menyarankan agar suami saya harus ke dokter bagian khusus andrologi, namun suami selalu belum mau. Akhirnya orang2 selalu menyudutkan, dan penasaran saya tinggal disuruh ke dokter padahal sudah seperti demikian kesimpulan dokter2 obgyn saya. Saya harus bagaimana? Saya berusaha untuk tidak menceritakan yang sesungguhnya secara gamblang, saya hanya bilang suami saya harus ke dokter spesialis andrologi. Namun tetap saja mertua saya, ingin saya diperiksa lagi ke dokter lain agar lebih jelas. Batin dan hati saya terluka, karna suami saya malah menyalahkan saya. Saya bingung harus gimana Pertanyaan oleh Pejuang 2 garis

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warramatullahi wabarakatuh

MasyaAllah, tabarakallah, masa penantian yg sangat menantang ya kak, bahkan setelah perjuangan yang dilakukan masih belum membuahkan hasil. Memang hanya Allah yg kuasa untuk melapangkan rezeki kita dan yang berhak menahan rezeki kita ya kak. Semoga kesabaran, keikhlasan, dan ketaqwaan senantiasa mengiringi setiap ikhtiar yg telah kita upayakan.


Tidak mudah ya kak rasanya saat kakak sudah berjuang sedemikian rupa, bukannya diapresiasi tapi masih saja disudutkan dan terlebih hasil pemeriksaan dokter menyatakan demikian.


Jika keluarga adalah sebuah tim, maka kakak dan suami perlu kerja tim untuk menghadapi tantangan kali ini, yaitu berupaya dalam mendapatkan keturunan.

Perlu disamakan dulu persepsi dan sudut pandang kakak dan suami mengenai pentingnya memiliki keturunan dalam keluarga kakak, ikhtiar yang masing-masing telah lakukan, serta tuntutan dan permintaan dari keluarga besar.


Mungkin kakak bisa mengajak suami diskusi atau bertemu dg teman yg memiliki perjuangan yang sama, atau mungkin melalui konten youtube yang berisikan tentang perjuangan memiliki keturunan, atau sebelum itu, perlahan dan dg cermat ajak suami untuk ngobrol dari hati ke hati.


Dalam berkomunikasi dg suami, kakak bisa menggunakan komunikasi positif dalam berdiskusi, salah satunya dg menyiapkan kondisi yang nyaman, memperhatikan satu sama lain sedang bersedia untuk mengobrol, meluangkan waktu untuk membicarakan hal tersebut, menggunakan nada yang rendah dan berusaha untuk tidak melebihi nada suara pasangan, serta menggunakan komunikasi asertif atau i message (Kalimat tersebut dapat dimulai dengan menyampaikan apa yg kakak rasakan saat situasi seperti apa dan apa harapan kakak kedepannya

Misal, ""saya merasa lelah dan berjuang sendiri karena harus ke dokter kandungan sendirian, jika memungkinkan aku berharap pemeriksaan selanjutnya juga kamu temani"").


Begitu sebaliknya, kakak juga perlu memahami apa yg sebenarnya suami rasakan pada situasi yg dihadapi dan apa harapan kedepannya. Harapannya dari diskusi tersebut kakak dan suami dapat menemukan kesepakatan bersama dan menguatkan hubungan kakak dan suami terlebih dahulu sebelum megomunikasikan dg keluarga besar.


Barakallah kak, semoga melalui penantian dan ikhtiar yg sedang kakak lakukan, Allah naikkan derajat kakak dan keluarga. Semoga membantu ya kak, salam hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-02-08T16:39:16.666Z

Tentang

Kumpulan tanya jawab dengan Psikolog dan Konselor Qalboo. Q...
bottom of page