Suami melakukan kesalahan fatal beberapa kali yaitu selingkuh (zina). Saya ajak ngobrol utk mencari solusi bersama, namun saya tidak mengerti dgn cara berpikirnya. Dia tidak bisa berjanji atau menjamin dirinya agar itu semua tidak terjadi lagi. Dia pengen berubah, tp selalu yg dibahas adalah keadaan yg menentukan. Solusi yg diajukannya adalah dgn cara saya sebagai istrinya harus terus bisa mengontrol dia. Sementara solusi yg saya ajukan yaitu 1. Mengganti no hp agar tdk bisa komunikasi lagi, 2. Sibukkan diri dgn belajar atau dengar kajian, 3. Tekad yg kuat utk berubah. Semua itu dibantahnya Pertanyaan oleh h*m**al**is

Tanya Jawab Expert
Topik
Bismillah... Saat ini qadarullah saya sedang mengalami masalah yang cukup berat karena saya tau dari adik saya jika ayah saya kemungkinan berselingkuh (Ada buktinya). Hal ini sangat berat untuk diterima. Saya bingung harus bagaimana saya kasihan ke ibu tp tidak tega menceritakannya. Saya juga bingung harus berbuat apa terlebih saya tinggal berbeda kota karena sudah menikah, apakah suami saya harus saya beritahu? atau cukup kami ber2 saja yg tau. Saya juga khawatir dengan adik saya ini, dia belum menikah khawatir menjadi trauma. Apa yang harus saya lakukan? Jazakillahu khayran Pertanyaan oleh Ummahat_974
Jawaban:
Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd
Terimakasih sudah menghubungi kami melalui Qalbooapp.
Kabar seperti ini memang kabar yang sulit untuk diterima karena sangat mungkin bagaimana hubungan keluarga kita ke depannya. Luar biasa, masyaAllah, kakak memikirkan keadaan adik kakak.
Beberapa hal yang bisa kakak lakukan:
Mengelola emosi kakak terlebih dahulu, apakah kakak marah, apakah terpukul, apakah kecewa. saya sarankan untuk menulis journaling/diary sehingga kakak bisa meluapkan emosi dengan sehat dan kakak bisa berpikir dengan lebih jernih dan mampu bersikap dengan tenang.
Apabila suami adalah sosok yang kakak percayai memiliki wawasan, kebijaksanaan dan kematangan emosi untuk mendengarkan cerita kakak, bisa menjadi opsi untuk bercerita dengan suami. karena keadaan ini bisa jadi mempengaruhi kakak dan ada baiknya suami tahu kesulitan yg kakak alami
Kakak bisa mendampingi adik untuk juga mengelola emosinya. juga bisa menjadi opsi untuk menyampaikan rasa khawatir kakak kepada adik. kakak bisa menemani adik apabila ada indikasi emosi bergejolak atau pemikiran yang negatif
Kita mungkin perlu waktu untuk mampu mengelola emosi, baik perasaan amarah, kecewa atau terluka. tidak apa2 untuk memiliki waktu2 sulit karena kita manusia biasa dan perlu mengelola ini, supaya tidak mempengaruhi sikap kita ke orang lain atau aspek kehidupan yang lain.
Kakak dan nanti dengan adik, bisa menemani dan mendampingi ibu, siapa tahu ibu membutuhkan seseorang untuk mendengarkan curahan hati beliau. meskipun dari luar kota, kakak bisa memberikan perhatian melalui wa, atau telefon, perhatian dan dibuat senang oleh anak2 memberikan kekuatan bagi ibu. entah ibu sudah tahu atau belum, kita tampilkan sikap sebagai putra putri yg cakep dan menyenangkan bagi orang tua kita terutama ibu.
Selalu mendoakan kedua orang tua, semoga orang tua terutaMA ibu diberikan kekuatan, kelapangan, jalan keluar, dan ingat Allah. dan pula mendoakan ayah, semoga Allah mengingatkan beliau dengan cara yang lembut. semoga Allah memudahkan keluarga kakak. insyaAllah Allah tidak akan membebani kita di luar kemampuan kita. insyaAllah ada hikmah dari ini semua untuk kebaikan keluarga.
Semangat selalu ya kak, semoga Allah mudahkan.
Pertama kali diunggah pada 2023-01-06T12:45:28.679Z
Jawaban:
Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog
Innalillahi wa innailaihi rojiun, saya turut prihatin ya kak, atas ujian yg tengah dihadapi keluarga kakak. Semoga Allah mampukan serta naikan derajat kakak dan keluarga melalui ujian ini.
Kesal sekali ya kak, dan tidak habis pikir dg sikap suami. Pun diantara kebingungan itu juga perlu untuk mampu berpikir jernih agar dapat menemukan jalan keluar terbaik bagi keluarga. Masya Allah Tabarakallah, kakak masih diberikan kekuatan untuk memperjuangkan yg terbaik bagi kakak dan keluarga.
Berdasarkan cerita kakak, saya menangkap ada perbedaan pendapat ya kak, antara kakak dan suami, sehingga yg terjadi kakak tidak dapat memahami cara berpikir beliau. Terlepas dari suami istri yg merupakan dua individu yg berbeda, laki-laki dan perempuan juga memiliki sudut pandang pemecahan masalah yg berbeda pula.
Alhamdulillah pada tahap ini kakak dan suami sama-sama memiliki pandangan yg sama untuk mempertahankan pernikahan ditandai dg kemauan suami untuk berubah.
Hanya saja yg masih sedikit berbeda mengenai cara mempertahankannya kak..
Suami beranggapan lingkungan luar atau keadaan memberikan pengaruh yg sangat besar, sedangkan menurut kakak yg paling menentukan adalah tekad dalam diri.
Dimana sebenarnya kak, dalam perubahan perilaku yg saya pelajari di dunia psikologi, kakak dan suami sama benarnya. Bahwa baik faktor lingkungan dan faktor internal dalam diri memberikan pengaruh yg sama besarnya, namun tetap tidak bisa hanya bekerja dari satu sisi. Kabar baiknya dg adanya perbedaan sudut pandang antara kakak dan suami, justru dapat saling mengusahakan yg terbaik pada sisi-sisi yg diyakini.
Menyadari bahwa kakak dan suami adalah satu tim yg sedang bekerja sama menyelesaikan misi yaitu mempertahankan pernikahan dg tantangan yg saat ini dihadapi, maka diperlukan kompromi dg melakukan kesepakatan bersama.
Jika suami merasa perlu dikuatkan oleh lingkungan, yaitu dg beliau menyampaikan perlunya kontrol dari kakak, maka silakan dimusyawarahkan lagi, bentuk kontrol seperti apa yg beliau harapkan dan yg mungkin dapat kakak fasilitasi. Begitu pula dg solusi dari sudut pandang kakak, jika mengganti nomor HP terasa berat dilakukan karena mungkin akan berdampak pula dg komunikasi yg berkaitan dg pekerjaan, maka apa alternatif lain yg kira-kira dapat dilakukan dg tujuan yg sama yaitu agar tidak bisa komunikasi lagi dg pihak ketiga.
Jika usaha kakak dan suami yg telah dilakukan dirasa kurang memberikan dampak yg berarti, kakak dan suami dapat mempertimbangkan pihak ketiga yg dapat dipercaya untuk memediasi hubungan kakak dan suami ya. Mediator tersebut dapat berasal dari keluarga besar yg dapat dipercaya, tokoh agama atau masyarakat yg dihormati, atau tenaga profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan dg niatan memaksimalkan ikhtiar dan bukan untuk mengumbar aib rumah tangga.
Semoga membantu dan lekas bertemu jalan tengah terbaik ya kak,
Salam Hangat.
Pertama kali diunggah pada 2023-02-02T14:34:44.317Z