top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·34 anggota

anonymous
anonymous

Suami melakukan kesalahan fatal beberapa kali yaitu selingkuh (zina). Saya ajak ngobrol utk mencari solusi bersama, namun saya tidak mengerti dgn cara berpikirnya. Dia tidak bisa berjanji atau menjamin dirinya agar itu semua tidak terjadi lagi. Dia pengen berubah, tp selalu yg dibahas adalah keadaan yg menentukan. Solusi yg diajukannya adalah dgn cara saya sebagai istrinya harus terus bisa mengontrol dia. Sementara solusi yg saya ajukan yaitu 1. Mengganti no hp agar tdk bisa komunikasi lagi, 2. Sibukkan diri dgn belajar atau dengar kajian, 3. Tekad yg kuat utk berubah. Semua itu dibantahnya Pertanyaan oleh h*m**al**is

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Innalillahi wa innailaihi rojiun, saya turut prihatin ya kak, atas ujian yg tengah dihadapi keluarga kakak. Semoga Allah mampukan serta naikan derajat kakak dan keluarga melalui ujian ini.


Kesal sekali ya kak, dan tidak habis pikir dg sikap suami. Pun diantara kebingungan itu juga perlu untuk mampu berpikir jernih agar dapat menemukan jalan keluar terbaik bagi keluarga. Masya Allah Tabarakallah, kakak masih diberikan kekuatan untuk memperjuangkan yg terbaik bagi kakak dan keluarga.


Berdasarkan cerita kakak, saya menangkap ada perbedaan pendapat ya kak, antara kakak dan suami, sehingga yg terjadi kakak tidak dapat memahami cara berpikir beliau. Terlepas dari suami istri yg merupakan dua individu yg berbeda, laki-laki dan perempuan juga memiliki sudut pandang pemecahan masalah yg berbeda pula.


Alhamdulillah pada tahap ini kakak dan suami sama-sama memiliki pandangan yg sama untuk mempertahankan pernikahan ditandai dg kemauan suami untuk berubah.


Hanya saja yg masih sedikit berbeda mengenai cara mempertahankannya kak..

Suami beranggapan lingkungan luar atau keadaan memberikan pengaruh yg sangat besar, sedangkan menurut kakak yg paling menentukan adalah tekad dalam diri.

Dimana sebenarnya kak, dalam perubahan perilaku yg saya pelajari di dunia psikologi, kakak dan suami sama benarnya. Bahwa baik faktor lingkungan dan faktor internal dalam diri memberikan pengaruh yg sama besarnya, namun tetap tidak bisa hanya bekerja dari satu sisi. Kabar baiknya dg adanya perbedaan sudut pandang antara kakak dan suami, justru dapat saling mengusahakan yg terbaik pada sisi-sisi yg diyakini.


Menyadari bahwa kakak dan suami adalah satu tim yg sedang bekerja sama menyelesaikan misi yaitu mempertahankan pernikahan dg tantangan yg saat ini dihadapi, maka diperlukan kompromi dg melakukan kesepakatan bersama.


Jika suami merasa perlu dikuatkan oleh lingkungan, yaitu dg beliau menyampaikan perlunya kontrol dari kakak, maka silakan dimusyawarahkan lagi, bentuk kontrol seperti apa yg beliau harapkan dan yg mungkin dapat kakak fasilitasi. Begitu pula dg solusi dari sudut pandang kakak, jika mengganti nomor HP terasa berat dilakukan karena mungkin akan berdampak pula dg komunikasi yg berkaitan dg pekerjaan, maka apa alternatif lain yg kira-kira dapat dilakukan dg tujuan yg sama yaitu agar tidak bisa komunikasi lagi dg pihak ketiga.


Jika usaha kakak dan suami yg telah dilakukan dirasa kurang memberikan dampak yg berarti, kakak dan suami dapat mempertimbangkan pihak ketiga yg dapat dipercaya untuk memediasi hubungan kakak dan suami ya. Mediator tersebut dapat berasal dari keluarga besar yg dapat dipercaya, tokoh agama atau masyarakat yg dihormati, atau tenaga profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan dg niatan memaksimalkan ikhtiar dan bukan untuk mengumbar aib rumah tangga.


Semoga membantu dan lekas bertemu jalan tengah terbaik ya kak,

Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-02-02T14:34:44.317Z

Tentang

Kumpulan tanya jawab dengan Psikolog dan Konselor Qalboo. Q...

bottom of page