Gimana caranya untuk ikhlas menerima takdir? Kadang diri udah berdamai dan maafin diri sendriri. Yaudahlah. Yang lalu gaakan pernah bisa balik lagi. But sometimes, ketika aku liat temen2 sebaya, yang dulu start bareng. Sama2 kuliah di kampus yang prestisius di indo. Top 3. Udah nikah, udah jadi kepala bagian apa. Gaji udah 2 digit. Sometimes I always blame myself again. Kek anjir, lu kenapa sih dulu kuliahnya gabener? Lu kenapa sih kuliah nyampe 6 tahun? Lu ngapain sih kuliah tapi ga jadi a b c? Ga manfaatin fasilitas yang ada dengan maksimal? Kadang pemikiran ini muncul lagi. Pertanyaan oleh T*****a_Ad****o
top of page
Tanya Jawab Expert
Publik·
bottom of page
Jawaban:
Dijawab oleh Agus Haryatmo, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Bismillah,
Segala puji hanya kepada Allah Subhana wa ta'ala, Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Sholallahu 'Alaihi Wassalam.
Itulah kenapa ada meme "Penyesalan datang terakhir, karena kalau di awal namanya pendaftaran" (just kidding)
Takdir adalah sesuatu yang sudah kita lewati, dan dalam takdir itu ada yang kita sukai ada yang tidak kita sukai. Permasalahannya adalah kita tidak bisa memutar waktu sehingga terhadap takdir yang tidak kita sukai padahal dulu kita punya kesempatan memilih kita akan menyesalinya, dan sekali lagi penyesalan itu tidak akan merubah apapun, sehingga tugas kita adalah :
1. Mengikhlaskan diri kita terhadap hal2 yang sudah berlalu. apapun pilihan kita dulu yang kita petik hasilnya sekarang itu harus kita hadapi, kita hanya perlu menata diri lagi apa yang bisa kita lakukan sekarang sehingga tidak akan kita sesali lagi dimasa depan.
coba renungi ayat dibawah ini.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui," (QS Al-Baqarah: 216).
2. Berfikir positif
Apapun keadaannya kita bisa berubah lebih baik, dan Rasululloh juga melarang kita untuk meratapi hal yang telah berlalu
“Janganlah engkau berkata seandainya aku berbuat begini tentu begini dan begitu tentu akan seperti ini dan seperti itu.” (HR. Muslim)
karena hal tersbut membuat kita tidak berubah menjadi lebih baik namun justru akan menjadikan kita menyalahkan diri, orang lain, bahkan pada titik akhir akan menyalahkan Alloh.
3. Selalu memohon pertolongan Alloh dan banyak bersyukur
Dalam kehidupan kita pertolonga Alloh itu membuat kita menjadi lebih mudah menjalani kehidupan kita, bisa jadi kita tertinggal di bidang harta, jabatan dan lainnya dari teman2 kita namun mungkin kita lebih bahagia dari mereka.
namun sebenarnya perasan menyesal itu tidak masalah selama itu tidak membuat kita menjadi bermasalah secara psikologis maupun sosial. dan bila menganggu lebih baik konsultasi dengan ahlinya.
Semoga Alloh memperbaiki agamamu dan memberikan kemudahan dalam hidupmu
aamiin
Wallahu a’lam bish-shawab
Agus Haryatmo, Psikolog
Clinical Psychology
Pertama kali diunggah pada 2022-09-29T12:45:30.231Z