Bismillah, Saya kalau dinasehati oleh kedua orang tua saya selalu suka saja marah dan seolah olah saya enggan dinasehati, saya sudah berusaha untuk tidak marah tapi tetap saja amarah dalam diri saya keluar, Padahal dalam hati saya tidak berniat untuk marah. Sehingga saya langsung dicap sebagai anak yang tidak sopan dan tidak baik, saya sudah pernah bilang bahwa saya juga bingung kenapa sifat ini ada (muncul ketika bersama keluarga saja) tapi orang tua selalu menyalahkan pergaulan saya dengan teman saya, sedangkan saya tidak menunjukkan sifat ini dengan teman saya. Bagaimana solusinya?
Pertanyaan oleh nai****azz
Jawaban:
Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh.. Terima kasih ya kak, telah berbagi bersama kami..
MasyaAllah.. menantang sekali ya kak, setiap kali amarah muncul begitu spontan, padahal sama sekali tidak diniatkan untuk hal demikian.. Dan tidak nyaman sekali ya kak, saat kita pun masih belajar untuk mengenali diri kita, tapi seolah tidak mendapatkan dukungan dari orang tua justru mendapatkan cap sbg anak yg tidak sopan dan tidak baik..
Barakallah kak, semoga Allah senantiasa mudahkan proses kita untuk terus berkenalan dg diri dan memahami situasi yg kita alami sehingga memudahkan kita pula dalam menghadapinya ya kak..
Salah satu hal yg dapat dilakukan ialah dg menelusuri jejak kemunculan si marah ini kak.. Jadi setiap situasi yg kita hadapi berkaitan dg apa yg kita rasakan, isi pikiran kita, dan kecenderungan perilaku kita kak.. Dari cerita kakak, saya menangkap bahwa kakak sudah menyadari dalam situasi tertentu yaitu mendapatkan nasihat dari kedua orangtua, kakak merasa marah, seolah-olah enggan dinasihati. Nah langkah selanjutnya, kita perlu menelusuri, apa ya yg muncul dalam isi pikiran kakak saat dinasihati? Kalimat-kalimat apa yg otomatis muncul di kepala saat itu, misalnya "tuh kan salah lagi", "apa lagi sih", "ih, nyebelin deh", atau lain sebagainya. Selain marah adakah perasaan lainnya yg muncul? Mungkin tidak terima, merasa direndahkan, merasa bersalah, merasa kecewa, dan sebagainya. Saat dalam kondisi itu bagaimana perilaku kakak? Menanggapi dg nada tinggi kah? Atau mungkin cemberut, atau buru-buru menghindari kedua orangtua. Setiap kali kejadian boleh dituliskan dalam tabel ya kak, situasinya seperti apa, isi pikiran apa yg muncul, perasaan yg dirasakan, perilaku kakak dalam merespon, dan satu lagi alternatif perilaku lainnya yg mungkin dapat membantu kakak saat itu, mungkin dg berusaha tetap tersenyum, atau menarik napas. Tabel ini berfungsi untuk membantu kita ya kak, apa sih yg sebenarnya kakak rasakan saat mendapatkan nasihat dari kedua orangtua, dan apa ya alternatif perilaku yg bisa dilakukan?
Tabel tersebut juga bisa diisi dengan menelusuri kemunculan marah dalam kondisi lain. Apakah marah juga muncul dalam kondisi-kondisi lain, perlahan boleh kakak ingat kembali ya, situasi yg mungkin memunculkan perasaan yg sama, perilaku, maupun isi pikiran yg hampir mirip. Meskipun sudah kakak sampaikan ya, bahwa kakak tidak menunjukkan sifat ini dengan teman. Nah mungkin bisa ditelusuri juga bagaimana jika situasinya kakak mendapatkan nasihat dari teman kakak? Untuk membantu pengamatan terhadap diri kita lebih lengkap, kita boleh meminta masukan atau pendapat lain dari teman atau saudara terdekat kita ya kak, apa yg mereka amati dari diri kita saat situasi-situasi tertentu.
Hal lain yg dapat dilakukan kak, dan yg tidak kalah penting adalah latihan rileksasi dg napas dalam. Latihan ini dapat membantu kakak apabila saat melengkapi tabel justru teringat perasaan-perasaan lain yg tidak nyaman. Atau menarik napas dalam juga dapat sangat membantu sesaat sebelum maupun ketika kakak berinteraksi dg orang tua. Latihan ini baru akan terasa efeknya jika dilakukan secara rutin ya kak, dapat dilakukan ketika pagi hari, malam hari, maupun di waktu-waktu kakak dapat melakukannya dg aman dan tanpa gangguan selama beberapa menit. Silakan ambil posisi nyaman, duduk tegak, bisa dilakukan dg duduk di kursi dan kaki menapak di lantai, atau duduk bersila, atau dg meluruskan kaki. Letakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan di dada ya kak, secara perlahan ambil napas dalam melalui hidung selama hitungan 1-4, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata "HA" selama hitungan 7-10, bisa diulangi sekali lagi namun saat mengeluarkan napas melalui mulut sambil membentuk kata "Huu" atau seperti meniup. Latihan ini bisa kakak ulang 2-3 kali kemudian dilanjutkan dg menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung.
Selama latihan rasakan gerakan naik turun dg tangan kiri ya kak, jika demikian maka kakak telah berhasil melakukan napas perut. Selanjutnya yg juga dapat kakak lakukan adalah membuat daftar 1001 alasan positif atau hal baik yg mungkin melatarbelakangi sikap kedua orangtua. Misalnya beliau berdua melakukan hal tersebut semata-mata karena begitu sayangnya dengan kakak sehingga tidak mengharapkan hal buruk terjadi pada kakak. Atau mungkin sikap beliau berdua sebagai bentuk kepedulian mereka untuk kebaikan kakak. Setelah kakak mengenali apa yg sebenarnya kakak rasakan atau apa yg kakak inginkan dari kedua orangtua melalui tabel yg disusun, maka kakak boleh menyampaikan kepada beliau berdua terkait cara menasihati yg lebih nyaman untuk kakak, menyampaikan bentuk kepedulian yg kakak harapkan dari beliau berdua. Tentu saja dalam penyampaiannya kita perlu hati-hati ya kak, perlu memahami betul kondisi kita sedang memungkinkan untuk menyampaikan dg santun, dan kondisi beliau berdua sedang memungkinkan untuk kita ajak bicara. Cara penyampaiannya dapat menggunakan teknik i messege ya kak. Kakak dapat sampaikan terlebih dahulu apa yg sebenarnya kakak rasakan saat situasi tertentu, dalam hal ini ketika mendapatkan nasihat, kemudian apa harapan kedepannya dari kakak untuk beliau berdua. Misalnya "Aku kurang nyaman saat papa, mama menasihatiku dg nada tinggi, sehingga aku pun membalasnya dg nada tinggi, aku harap kedepannya papa mama menasihatiku dg cara yg lebih lembut".
Jika setelah mencoba beberapa hal tersebut kakak merasa belum ada perubahan atau saat melakukannya kakak memerlukan pendampingan, silakan membuka diri untuk mencari bantuan tenaga profesional seperti psikolog maupun konselor ya kak.. Terlepas dari segala usaha yg kita lakukan, jangan lupa untuk senantiasa memohon pertolongan dari Allah ya kak.. Karena bagaimanapun, hati kita milik Allah, begitu pula hati kedua orangtua kita milik Allah. Semoga kita dan orangtua kita senantiasa diberkahi kelembutan hati dari Yang Maha Lembut ya kak.. Selamat Berproses dan Salam Hangat.
Pertama kali diunggah pada 2023-04-06T22:35:32.342Z