top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·34 anggota

Assalamu’alaikum.


Dari kecil ketika orang tua menasihati saya lebih sering tidak menerimanya, saya sering merasa keberatan, dan itu berlanjut sampai dewasa. Saya menyadari ini sangat tidak baik, setiap orang tua saya menasihati respon saya secara spontan langsung menolak, selalu saja seperti itu.


Pernah suatu hari saya mencoba menahan, tapi perasaan saya campur aduk tidak karuan, merasa gelisah, ingin menutup diri. Jika dilihat kembali, bapak saya pun seperti itu, dan ibu saya jika menasihati selalu berlebihan bahkan selalu membahas kesalahan yang sudah lama.


Pertanyaan oleh dea***_****dra****_per****

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh Terima kasih ya kak, sudah berbagi bersama kami.. MasyaAllah.. Tabarakallah.. menantang sekali ya kak untuk menjalin relasi yg sehat dg orang terdekat, khususnya orang tua kita.

Alhamdulillah, kakak sudah mampu menyadari pola reaksi kakak dalam suatu situasi, dalam hal ini saat mendapatkan nasihat dari orang tua.

Bahkan, MasyaAllah laa quwwata illa billah, kakak sudah berusaha mengupayakan reaksi lainnya yg dianggap lebih baik, meskipun ternyata kita masih perlu belajar lagi cara menghadapi efek sampingnya ya kak..

Barakallah kak, semoga setiap ikhtiar kakak dalam berelasi lebih baik dengan orang tua, terhitung sebagai pahala kakak berbakti kepada orang tua ya kak.. Jadi, bismillah ya kak, coba kita urai lagi hal-hal yang dapat kita usahakan lebih baik, Semoga Allah mudahkan ya kak..

Seperti sebelumnya yg telah saya sebutkan, Alhamdulillah, kakak sudah menyadari pola reaksi dalam situasi tertentu, dalam hal ini saat mendapatkan nasihat dari orang tua. Bahkan kakak juga telah menyadari ada perasaan campur aduk ya kak, tidak karuan, gelisah dan keinginan untuk menutup diri.



Kakak boleh menuliskan hal-hal yg telah disadari ini dalam suatu tabel dg beberapa kolom.

Kolom pertama berisikan situasi, di sini boleh kakak tuliskan atau ceritakan kejadian ketika kakak mendapatkan nasihat dari orang tua, apa yg terjadi saat itu. Kolom selanjutnya boleh kakak tuliskan reaksi kakak, kakak bisa tuliskan respon, reaksi, perilaku kakak saat menghadapi situasi itu.

Kolom selanjutnya boleh kakak tuliskan perasaan kakak saat situasi tersebut terjadi, misal marah, kecewa, tidak terima, dan sebagainya.

Nah kolom selanjutnya yg bisa membantu kakak mengenali diri kakak adalah kakak tuliskan apa yg saat itu, ketika kakak mendapatkan nasihat dari orang tua, pikiran apa yg muncul.

Kolom terakhir bisa kakak tuliskan alternatif perilaku, reaksi, respon yg mungkin bisa membantu kakak, atau jika sudah dicoba, boleh dituliskan juga apa atau bagaimana efeknya, efektifkah?

Hal ini berfungsi untuk membantu kakak mengenali apa yg sebenarnya kakak rasakan, reaksi yg kakak munculkan, dan respon atau reaksi yg aman baik untuk diri kakak, maupun orang tua.


Untuk dapat mengisi tabel tersebut, kita perlu mengamati diri kita dg baik ya kak. Nah pengamatan yg baik itu ketika kondisi emosi kita netral, di tengah, atau objektif. Untuk itu kita perlu untuk melakukan latihan napas perut, atau yg disebut juga sebaga napas dalam untuk relaksasi yak kak..

Saat emosi kakak mulai tersulut setiap mendapatkan nasihat orang tua, silakan ambil jeda sebelum bereaksi ya kak.. Tarik napas dalam.. tahan sejenak.. dan hembuskan perlahan..

Jika kakak belum terbiasa bernapas dg otot perut, kakak dapat meletakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan kakak di dada.

Ambil posisi duduk tegak, jika kakak duduk di kursi dapat menapakkan kedua kaki di lantai, jika duduk lesehan kakak dapat bersila atau meluruskan kaki Setiap menarik napas, jika tangan kiri kakak yg di perut yg bergerak, itu pertanda kakak sudah melakukannya dg baik.

Kakak dapat menggunakan hitungan 1-4 untuk menarik napas dalam melalui rongga hidung, hitungan 5-6 untuk menahan napas sejenak dan hitungan 7-10 untuk menghembuskan perlahan melalui mulut sambil membentuk kata "ha" panjang atau meniup membentuk kata "hu" Ulangi beberapa saat, bisa kakak sertai dzikir seperti istigfar dan lainnya. Jika kakak sudah terlatih, boleh ditambahkan juga dengan pertanyaan pada diri, "Halo diri, apa yang terjadi?" atau "Halo diri, apa yang sebenarnya kamu rasakan?" bisa dilengkapi juga dengan "Halo diri, apa yg kamu harapkan?"

Beri waktu untuk diri menceritakan kebutuhannya, jika diperlukan kakak dapat menuliskan apapun jawaban diri.

Sama seperti kita yg memiliki banyak keterbatasan dan kesalahan, begitu juga orang tua kita yg hanya manusia biasa ya kak, Memahami bahwa kita hanyalah sama-sama Hamba, semoga menggerakkan kita untuk merendahkan diri kita, memohon ampun baik untuk diri kita dan orang tua kita. Semoga pemahaman yg lebih baik terhadap apa yg kita rasakan dapat membantu kita untuk belajar mencoba memahami apa yg sebenarnya orang tua kita rasakan hingga sebegitunya mengharapkan yg terbaik untuk kita dg cara terbaik yg mereka usahakan.


Jika kondisi memungkinkan, kakak juga boleh menyampaikan apa yg kakak rasakan kepada orang tua menggunakan komunikasi positif ya kak. Untuk melakukan ini perlu kita pastikan dulu kondisi kita tenang dan netral ya kak.

Perlu kecermatan juga untuk memahami apakah kondisi orang tua kita sedang memungkinkan untuk kita melakukannya.

Misalnya mereka tidak sedang melakukan hal lain atau sebelumnya memang telah direncanakan untuk mengobrol dari hati ke hati. Kakak dapat menggunakan teknik "i-messege" ya kak.

Dengan nada yg rendah kakak boleh memulai kalimat dg menyampaikan apa yg kakak rasakan dalam suatu situasi dan harapan kakak kedepannya. Misalnya, "Aku sebenarnya tidak nyaman jika dinasihati menggunakan nada tinggi, aku akan lebih nyaman jika kita saling terbuka untuk ngobrol, diskusi daripada nasihat satu arah" Terlepas dari segala ikhtiar yg kita lakukan, hal terpenting yang perlu kita ingat-ingat adalah baik hati kita, maupun hati orang tua kita dalam genggaman Allah ya kak.


Jadi jangan lupa untuk senantiasa memohon kepada Allah agar dilembutkan hati kita dan hati orang tua.

Dilembutkan lisan kita setiap berkomunikasi dg orang tua kita dan dilembutkan pula pendengaran kita setiap menerima nasihat dari orang tua. Jadi teringat nasihat surga berada di telapak kaki ibu ya kak.

Semoga nasihat tersebut mengingatkan kita bahwa pahala berbakti kepada orang tua memang sebesar itu karena perjuangannya pun tidak mudah.

Nasihat ini jg sekaligus pengingat untuk kita ya kak, semoga Allah terus mudahkan kita dalam mengusahakan yg terbaik untuk mendapatkan balasan terbaik.


Jika kakak masih mengalami kesulitan dalam berinteraksi dg orang tua secara lebih sehat, sehingga mengganggu fungsi keseharian kakak, kakak boleh membuka diri untuk mencari bantuan profesional ya kak, kakak bisa ke psikiater, psikolog, maupun konselor keluarga. Semoga membantu ya kak, Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-03-05T21:49:27.549Z

Tentang

Kumpulan tanya jawab dengan Psikolog dan Konselor Qalboo. Q...

bottom of page