top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·

Bismillah. Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh. Kak, izin bertanya.

Bagaimana cara mengelola pikiran kita agar tidak over thinking, karena merasa capek menjadi over thinker. Sampai tidur pun, otak ini terasa berpikir terus. Mohon penjelasan dan solusinya. Terima kasih. Jazaakumullahu khayran.


Pertanyaan oleh ftrhdy

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh kak.. Terima kasih ya kak, sudah bersedia berbagi bersama kami..

MasyaAllah.. melelahkan sekali ya kak, di saat tubuh memerlukan istirahat, otak masih begitu aktif dg segala macam pikiran yg bergantian datang, sehingga tidak mendapatkan istirahat yg optimal.


Banyaknya pikiran yg muncul dapat dijelaskan diantaranya karena bisa jadi begitulah cara pikiran kita ingin disadari oleh diri kita.

Mungkin karena selama ini kita lebih sering memilih memendam sehingga di saat kita "lengah", biasanya menjelang tidur, pikiran-pikiran tersebut berebut ingin mendapatkan perhatian.

Selanjutnya bisa juga karena kita tengah merasa khawatir, cemas, atau merasa bersalah.

Misalnya ketika ada kejadian di siang hari seperti kita melakukan kesalahan atau mungkin ada kesalahpahaman dg orang terdekat kita, maka yg berulang muncul seolah menyalahkan diri, kok bisa ya, kok gitu ya, harusnya aku gini, besok gimana ya, dan sebagainya.


Beberapa hal yg dapat diusahakan ialah dg mencoba untuk melakukan sleep hygiene atau membangun kebiasaan tidur sehat.

Banyak yg mengira sleep hygiene hanya berkaitan dg aktivitas menjelang tidur ya kak, namun sebenarnya berkaitan pula dg aktivitas kita selama seharian.

Konsumsi makanan dg gizi seimbang jg berkaitan dg pola tidur, sempatkan untuk olahraga atau aktivitas fisik untuk membantu tubuh kita mengeluarkan energi dan merasakan rileks, hindari konsumsi kafein menjelang jam tidur, kurangi interaksi dg gawai yg justru memancing otak kita untuk aktif.

Selanjutnya mulai bangun rutinitas menjelang tidur, sehingga saat kita telah konsisten membangun kebiasaan tersebut seolah memberikan signal pada tubuh dan otak kita bahwa kita sedang bersiap untuk tidur.

Beberapa rutinitas tersebut dapat berupa gosok gigi, wudhu, dan dzikir sebelum tidur seperti yg diajarkan junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Bisa juga dg pilihan seperti aroma terapi atau white noise yg dapat digunakan sebagai pengantar tidur, atau bisa juga dg mendengarkan murotal tilawatil Qur'an.


Usaha tersebut dapat dibarengi dg memproses isi pikiran yg sering datang berganti.

Usaha ini bisa dilakukan menjelang tidur atau pagi hari ketika suasana masih tenang.

Sebelum melakukannya upayakan kakak telah berlatih rileksasi napas dalam ya.. Sebab dalam proses ini kita berupaya untuk menghadirkan segala macam apapun isi pikiran dan perasaan kita sehingga ada kemungkinan kita kewalahan dg isi pikiran dan perasaan kita sendiri yg selama ini tidak kita sadari.

Maka rileksasi diperlukan untuk membantu kita mengelola saat terjadi ledakan isi pikiran maupun beragam perasaan yg muncul Rileksasi napas dalam dapat dilakukan dg memilih tempat aman, duduk tegak, tangan kanan di dada dan tangan kiri di perut.

Perlahan kakak ambil napas melalui hidung sebanyak 1-4 hitungan, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan perlahan keluarkan melalui mulut membentuk kata HA dalam hitungan 7-10.

Ulangi langkah tersebut dan pastikan tangan yg merasakan gerakannya ialah tangan kiri yg berada di atas perut.

Langkah tersebut dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali, kemudian mulai napas seperti biasa melalui hidung dan hembuskan melalui hidung.


Sediakan alat tulis, atau sambil mengetik jika nyaman kemudian Perlahan mulai tanyakan kepada diri kakak apa yg saat ini sedang pikirkan.

Izinkan semua pikiran muncul dan tuliskan apa adanya, tanpa mempertimbangkan konteks, atau tabu boleh tidak pikiran tersebut muncul. Tuliskan saja semua yang muncul.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenali, menyadari, dan menerima apa yg sebenarnya isi pikiran kita ingin sampaikan pada diri kita Jika terasa sesak dan ingin menangis boleh diterima saja apa adanya, sambil sesekali kembali rileksasi menggunakan napas dalam


Begitu pula selanjutnya jika ternyata perasaan yg terasa mengganggu kakak dapat memproses apa yg sebenarnya sedang kakak rasakan dg cara yg serupa.

Bisa dilakukan di lain waktu jika kakak kelelahan atau bersamaan jika kakak merasa cukup dapat mengatasinya.

Berikan batasan waktu dalam melakukannya ya kak misalnya 30 hingga 60 menit agar kakak tidak terlarut atau tenggelam dalam pikiran maupun perasaan yg muncul.


Jika kakak telah merasa cukup tenang dapat kemudian kakak tanyakan pada diri sendiri, dengan segala kesadaran terhadap isi pikiran dan perasaan yang muncul, apa ya yg selanjutnya dapat dilakukan?

Lantas untuk saat ini, dan di sini apa yg bisa dilakukan?

Menyadari hal tersebut membantu kita memahami ya kak apa yang berada dalam kontrol diri kita dan apa yg berada diluar kontrol diri kita.

Alhamdulillah sbg seorang muslim kita memiliki tempat berserah yg begitu luas, Allah SWT.

Maka dg segala kerendahan hati, diantara begitu banyaknya, begitu besarnya area yg tidak dapat kita kontrol, kita kembalikan kepada Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu ya kak.. Terlepas dari segala upaya kita, jangan lupa senantiasa meminta pertolongan Allah ya kak.

Bahwa diri kita ciptaan Allah, begitu pula dg isi pikiran dan perasaan kita, Semoga Yang Maha Membolak-balikan Hati senantiasa memberkahi kita ketenangan, kelembutan, dan kemudahan dalam setiap proses yg perlu kita lalui ya kak..


jika beberapa upaya tersebut sudah dilakukan namun belum memberikan perubahan, atau saat dalam melakukannya kakak merasa perlu adanya pendampingan, kakak boleh membuka diri untuk mencari bantuan profesional seperti psikiater, psikolog, maupun konselor ya kak.


Selamat berproses dan Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-04-05T16:15:30.836Z

Like

Tentang

Kumpulan tanya jawab dengan Psikolog dan Konselor Qalboo. Q...
bottom of page