Assalamualaikum kak, Kak mau tanya untuk menyikapi trauma itu baiknya bagaimana ya kak? Coba untuk tak mengingat2 lagi, dan mengalihkannya itu sudah pas belum y kak, atau harus coba di lawan? Terimakasih Pertanyaan oleh r*k*_*y*_744
top of page
Tanya Jawab Expert
Publik·
bottom of page
Jawaban:
Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog
Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh Kak Reka Ayu, terima kasih untuk pertanyaannya ya..
Teringat situasi yg menimbulkan trauma pasti ga nyaman sekali ya kak, makanya kita cenderung lebih memilih untuk tidak mengingatnya baik dengan memendam, mengalihkan perhatian, atau menolak perasaan sakit tersebut.
Sayangnya, semakin kita tak ingin untuk mengingat, malah semakin sering terbayang ya kak.. Terus apa yang bisa kita lakukan? Pertama sadari dulu kak, bahwa saat ini saya sedang menderita, sedang merasa tidak nyaman, sedang kesakitan karena suatu situasi tertentu
Kemudian terima apa adanya baik situasi yg memicu rasa sakit tersebut, orang-orang yg terlibat di dalamnya, termasuk segala macam perasaan yg muncul seperti misalnya kecewa, marah, bersalah, malu, sedih, tidak terima, dan sebagainya. Menerima bahwa pada situasi tersebut saya merasa marah misalnya, atau karena interaksi dg mereka yg terlibat menimbulkan rasa kecewa, atau mungkin karena situasi tersebut saya merasa sebal dan sekaligus bersalah pada diri sendiri
Selanjutnya, lepaskan kak Reka, lepaskan perasaaan-perasaan yg muncul, untuk orang yg terlibat bisa juga melepaskan dg memaafkan, termasuk memaafkan diri sendiri, untuk situasi yg tidak dapat kita kontrol maka bisa kita lepaskan dg berserah pada Allah dengan menyerahkan segala macam urusan kita pada Yang Maha Kuasa..
Tentu untuk menguasai ketrampilan tersebut tidak mudah dan perlu berlatih berkali-kali ya kak,
Kami pun yg lebih erat mempelajari hal tersebut juga akan kelabakan jika tidak berlatih dg rutin
Maka Kak Reka Ayu bisa berlatih dengan cara menentukan waktu tertentu, misalnya 30 menit, atau membatasi dg selepas ashar hingga magrib, atau selepas magrib hingga isya misalnya
Tujuannya agar kita tidak terlarut dan tenggelam dalam perasaan-perasaan tersebut, maupun tenggelam mengingat situasi atau orang yang memicu rasa sakit pada diri kita :)
Setelah Kak Reka Ayu menentukan waktunya, memilih waktu untuk hening sejenak bersama diri, kakak bisa berlatih napas dalam atau yang dikenal juga sebagai napas perut
Kak Reka Ayu bisa meletakkan satu tangan di perut dan tangan yg lain di dada saat berlatih napas dalam ini, bernapas seperti biasa dan apabila tangan kak Reka Ayu yg di perut yg terasa naik turun maka kemungkinan latihan napas perutnya sudah tepat
Untuk mengukur seberapa lama tarikan napasnya, Kak Reka Ayu dapat mengambil napas melalui hidung sambil menghitung 1-4, kemudian silakan tahan napas pada hitungan 5-6, dan lepaskan perlahan melalui mulut pada hitungan 7-10 Saat berlatih napas ini, Kak Reka Ayu juga dapat menyertainya dengan dzikir ya..
Selama berlatih napas ini Kak Reka Ayu dapat secara perlahan menyadari situasi yang menimbulkan perasaan tidak nyaman
Kemudian menyadari sebenarnya perasaan apa saja yg muncul saat itu serta dapat melepaskan kondisi tidak nyaman tersebut dengan memaafkan diri sendiri, maupun mereka yang terlibat.
Selamat berlatih ya Kak Reka Ayu, dan semoga membantu,
Apabila perasaan tidak nyamannya tak kunjung membaik hingga mengganggu aktivitas keseharian,
Kak Reka Ayu boleh mencari bantuan profesional ya untuk penanganan yg lebih lanjut :)
Semoga lekas membaik, Salam Hangat.
Pertama kali diunggah pada 2022-10-16T09:42:51.901Z