Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh. Qadarullah, saya sedang proses ta'aruf. Bagaimana cara agar tidak takut jika diajak tinggal dengan mertua? Bagaimana cara mengkomunikasikan kepada ikhwan bahwa saya tidak mau tinggal dengan mertua? Semoga Allah memberkahi tim Qalboo.
Pertanyaan oleh sukaalpukat
Jawaban:
Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog
Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh, Terima kasih telah bersedia berbagi bersama kami ya kak..
MasyaAllah.. Laa quwwata illa billah.. Barakallahu fiik kak, semoga Allah lancarkan proses ta'arufnya, dan selama menjalaninya baik kakak maupun calon dan keluarga selalu dalam lindungan terbaik Allah..
Mungkin ada banyak cerita yg sampai pada kakak dan mengabarkan begitu menantangnya tinggal bersama mertua ya kak.. Cerita-cerita tersebut, mau tidak mau akhirnya berkaitan dg cara pandang kita dalam menyikapi keputusan tinggal bersama mertua. Cara pandang tersebut pun berkaitan pula dg berbagai perasaan yg timbul, dan kini tengah kita rasakan, salah satunya rasa takut. Beberapa cerita tersebut mungkin benar ya kak, atau terjadi pada orang-orang tedekat kita, namun juga belum tentu akan terjadi hal yg sama pada kita ketika kita yg menjalaninya. Di satu sisi, tinggal secara mandiri pun juga tak berarti tanpa tantangan.
Lantas bagaimana cara kita menghadapinya? Justru dg kita menyadari dan menerima, kemudian untuk kita telusuri perasaan takut tersebut. Tak mengapa jika saat ini kita merasa takut dg apa yg mungkin akan kita hadapi kak, diterima saja terlebih dahulu se-apa-adanya. Karena rasa takut, maupun perasaan lain yg kita rasakan jg dapat membantu kita, berfungsi sbg alarm pengingat untuk diri kita, dalam mempersiapkan menghadapi sesuatu dg lebih baik. Salah satu persiapan yg dapat kita lakukan saat ini ialah dg mengenali dua hal, kondisi yg akan kita hadapi, dan yg terpenting ialah kondisi diri kita sendiri. Dari berbagai cerita yg kakak dapatkan, boleh kakak telusuri lagi tantangan hidup dg mertua itu seperti apa bentuk realnya. Kemudian tidak hanya berakhir pada cerita tentang betapa tidak nyamannya saja, namun juga kira-kira bagaimana mengantisipasi kondisi tersebut. Hal ini kita lakukan untuk berusaha mengenali kondisi yg akan kita hadapi dan antisipasi yg mungkin diperlukan. Selanjutnya, kita dapat secara perlahan memeriksa kondisi diri kita ya kak. Kita belajar jujur pada diri sendiri, secara netral dan terbuka, tanpa kecenderungan apapun, untuk merefleksi lagi apakah diri kita sekiranya memungkinkan untuk menghadapi tantangan-tantangan yg mungkin serupa. Apakah diri kita memiliki kemampuan aau keterampilan yg cukup memadai untuk mengantisipasi tantangan tersebut seandainya kita yg menjalaninya.
Apabila kakak telah mendapatkan gambaran perkiraan tantangan yg akan dihadapi dan kemampuan kakak dalam mengantisipasi tantangan tersebut, langkah selanjutnya yg dapat dilakukan adalah dg konfirmasi ya kak. Kita perlu memeriksa lagi, melakukan konfirmasi dg orang-orang terdekat kita, meminta pendapat mereka yg mungkin sudah berpengalaman atau memiliki pengalaman serupa, untuk konfirmasi apakah sekiranya tantangan yg kakak ketahui ketika hidup bersama mertua benar adanya demikian gambarannya. Kakak juga perlu melakukan konfirmasi apakah kemampuan atau keterampilan antisipasi yg kakak miliki tidak kurang atau justru berlebihan dalam kakak menilai diri sendiri. Konfirmasi ini dapat dilakukan dg mendiskusikan pada orang-orang terdekat, seperti keluarga, kerabat, teman dekat, maupun calon ya kak..
Selanjutnya, baik konfirmasi yg kakak peroleh, maupun perasaan takut yg kakak alami, boleh dikomunikasikan secara positif dg calon ya kak, Salah satu tekniknya menggunakan i-messege. Teknik ini dapat dimulai dg kakak menyampaikan terlebih dahulu kepada calon, apa yg sedang kakak rasakan pada suatu situasi tertentu, dalam hal ini misalnya ketika kakak merasa takut, kemudian sampaikan pula apa yg menjadi harapan kakak kedepannya. Misalnya "Aku merasa takut untuk tinggal bersama mertua, aku harap kita bisa mendiskusikan dimana tempat tinggal setelah kita menikah nanti" atau boleh kakak sebutkan harapan atau solusi lainnya yg mungkin membantu ya kak. Tentu saja dalam penyampaiannya kita perlu hati-hati ya kak, perlu memahami betul kondisi kita apakah sedang memungkinkan untuk menyampaikan dg santun, dan kondisi calon apakah sedang memungkinkan untuk kita ajak bicara dg baik. Tujuan komunikasi yg dilakukan untuk membangun kerjasama yg lebih baik ya kak, apa yg kakak rasakan, tantangan yg sedang hadapi, dan peran dari masing-masing seperti apa yg terbaik yg dapat dilakukan dalam menghadapi permasalahan yg mungkin dihadapi kedepannya. Sehingga harapannya kakak dan calon dapat pula mendiskusikan jalan tengah terbaik untuk kondisi yg saat ini tengah dialami ya kak..
Terlepas dari usaha yg kita ikhtiarkan, hal paling penting ialah dg kita senantiasa memohon pertolongan Allah ya kak, Semoga Allah mampukan kita menghadapi ketakutan-ketakutan kita, Semoga Allah senantiasa melindungi kita dalam setiap proses yg perlu kita lalui, Jika kakak merasa sangat terganggu dg rasa takut yg sedang dialami saat ini, atau dalam masa ta'aruf ini kakak memerlukan pendampingan secara profesional, kakak boleh membuka diri untuk mencari bantuan profesional dg melakukan konsultasi pranikah dg psikolog atau konselor ya kak.. Selamat berproses kak, dan Salam Hangat.
Pertama kali diunggah pada 2023-06-14T23:42:41.670Z