top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·
Hamba Allah
Hamba Allah

Assalamualaikum wr wb, izin bertanya, jika seseorang sudah sangat lama kecanduan porno dan juga onani, bagaimanakah cara mengubah kebiasaan tersebut?



Meskipun sudah berulang kali bertaubat, namun tetap orang tsb selalu kembali ke hal2 tersebut dan berakhir menyesal lalu kembali taubat, sehingga menimbulkan pemikiran apakah orang tersebut mempermainkan taubat. Apakah taubatnya akan diterima?


Pertanyaan oleh mu******d_n***a_a_78

Jawaban:


Dijawab oleh Muhammad Rizky Ramadhan, S.Psi



Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.


Bismillah, izin menjawab pertanyaannya ya Mas.


Sebelumnya, untuk pertanyaan apakah taubatnya diterima/enggak, hal tersebut diluar pengetahuan saya untuk menjawab. Wallahu a'la, bishawab. Diterima atau enggaknya merupakan hak prerogatifnya Allah SWT,


Namun, untuk mengurangi kebiasaan pornografi atau masturbasi, bisa dilakukan dengan cara yang bertahap Mas.


Mungkin agak sulit dilakukan jika langsung "memutus" perilaku tersebut. Maka dari itu, Mas dapat mencari perilaku pengganti untuk mengurangi PMO tersebut.


Misalkan, efek apa yang dapat ditimbulkan saat melakukan PMO? Bisa jadi jawabannya adalah stress berkurang, tidur nyenyak, dan sebagainya. Maka dari itu, Mas bisa mengganti perilaku PMO tersebut dengan perilaku alternatif yang memiliki efek yang sama dengan PMO yaitu stress berkurang dan dapat tidur nyenyak.



1) Membuat list perilaku-perilaku alternatif yang sudah disusun. Misalkan dengan berolahraga, membaca buku, membaca Al-Qur'an, bermain games, menonton series dan sebagainya.


2) Kemudian, perlahan-lahan mulai menggantikan PMO tersebut dengan perilaku alternatif yang sudah ditentukan untuk Mas lakukan.


3) Buat distraksi secepat mungkin jika hasrat untuk PMO muncul kembali. Misalnya mencuci muka, keluar kamar, berolahraga, push-up, makan, mandi, berwudhu, mendengarkan kajian/tilawah, dsb.


4) Mengondisikan lingkungan agar tidak memunculkan hasrat untuk PMO kembali. Misalkan, seharian berada diluar kamar (ke kamar jika hanya ingin beristirahat), membatasi akses ke situs-situs yang dapat membuat trigger, membatasi konten-konten atau informasi yang membuat hasrat PMO muncul, dan sebagainya.


5) Membuat schedule rutin secara bertahap. Misalkan Level 1: 1 Minggu tidak melakukan PMO. Diulang kembali sampai lulus dan naik level. Level 2: 2 minggu tidak melakukan PMO. dan seterusnya. Jangan naik level jika level sebelumnya belum berhasil.


6) Memberikan reward dan apresiasi terhadap diri sendiri jika berhasil melewati 1 level tertentu. Misalnya dengan membeli buku yang disukai, membeli makanan favorit, dsb.


7) Melakukan evaluasi. Jika ada level yang gagal, Mas coba melakukan evaluasi mengapa level tersebut tidak berhasil dan mencoba untuk mencari solusi agar tidak terulang lagi di kemudian hari.


Mungkin itu saja yang bisa saya berikan, Mas. Semoga bisa membantu ya.


Wallahu a'lam bishawab.


Pertama diunggah pada 2023-11-26T01:54:50.481Z

Edited
Like

Tentang

Kumpulan tanya jawab dengan Psikolog dan Konselor Qalboo. Q...
bottom of page