top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·

Assalamualaikum kak. Hari ini saya menemui dosen saya, untuk meminta ttd. Nah di hari ini banyak sekali yang menunggu jadi sampai rebutan. Jadi saya liat kebelakang untuk bertemu saudara saya. Setelah saya kebelakang saya kedepan. Lalu saya ambil posisi yg di depan. Dan kating bilang kalau "saya menyerobot tmptnya" awalnya saya tidak mengerti. Kejadian ini tadi pagi tapi masih kepikiran sampai malam ini. Saya awalnya ngga tau kak. Solusinnya bagaimana kak, karena setiap kejadian apapun itu saya terus di hantui rasa bersalah. "Seandainya saya tidak melakukan hal itu" mohon solusinnya kak🙏 Pertanyaan oleh n***_can****_363

Jawaban: 


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh. Terimakasih kak sudah menghubungi kami melalui QalbooApp.


Semoga Allah selalu mudahkan urusan kakak di kampus ya, amiin. Memang benar kak, ketika kita sedang banyak urusan, terlebih menunggu dan mengantri diantara banyak orang, kebanyakan kita sering jadi kurang sabar dan terkadang, menegur orang lain mungkin dengan nada yang kurang nyaman, sehingga membuat kita merasa sangat bersalah.


Satu hal yang kita pelajari bersama, mungkin suatu saat nanti, jika berada dalam situasi serupa dan kita harus meninggalkan tempat antrean, kita bisa meninggalkan satu atau dua barang yang sekiranya aman dan memungkin untuk menandakan itu adalah tempat kita sebelumnya, dan kita titip pesan ke satu dua orang yang terdekat dengan tempat antrean kita.


Yang kedua, yang pasti kita tidak bisa mengendalikan atau mengatur bagaimana seseorang harus bersikap. Sehingga, bagaimana kakak tingkat itu menegur kita, adalah keadaan diluar kendali kita yang tidak bisa kita atur, jadi fokus kita adalah lebih baik kita lebih fokus pada apa yang bisa kita lakukan.


Dari cerita kakak, yang paling membekas di kakak adalah pada beragam kejadian apapun, kakak mudah sekali dihantui perasaan bersalah. Saya tangkap ini kaitannya dengan ranah sosial ya kak, dimana kakak mudah merasa bersalah dengan orang lain, pada interaksi dan situasi sosial, yang mana membuat kakak mempertanyakan "seandainya aku tidak seperti itu", "seharusnya aku bisa melakukannya dengan lebih baik" atau ungkapan yang sejenis. Terkadang, kita kesulitan ketika memiliki pikiran yang isinya menyalahkan dan mengkritik diri kita sendiri, karena ini membuat kita merasa tidak nyaman, merasa tidak percaya diri, bahkan merasa rendah diri. Untuk itu, kita bisa lo kak melihat keluar dari apa yang kita pikirkan pikiran kita.


Kita bisa melihat, oh, pikiranku sedang membuatku merasa sangat bersalah pada kejadian tadi siang. Coba yuk kak, kita cari bukti dan pikiran lain yang melemahkan dan mematahkan rasa bersalah kita yang berlebihan tadi. Misalnya, kejadian siang tadi adalah kejadian salah paham yang normal terjadi pada siapa saja. Aku mungkin seharusnya tadi menitipkan pesan dengan sebelahku jika ingin menemui saudaraku sebentar lalu kembali lagi, atau mungkin tadi ketika ditegur menyerobot, aku bisa meminta maaf. Dan, melepaskan apa yang terjadi. Karena semuanya yang sudah terjadi tidak dapat aku ubah. Tapi, aku bisa menggunakan ini sebagai pengalaman.


Kita bisa coba untuk menguji pikiran kita, dengan beberapa pertanyaan, "apakah aku mencelakai seseorang? (tidak), apakah aku membuatnya tidak dapat hidup sebagaimana mestinya? (tidak juga), jika ini dibawa ke depan hukum, apakah hakim akan mengatakan aku bersalah dan mengatakan aku pantas untuk dihukum? (tidak juga)". Sehingga pengujian pikiran ini membuat kita melihat seberapa parah kesalahan yang kita buat, bahwa ternyata kesalahan kita tidak semenakutkan, separah, semengkhawatirkan yang kita pikirkan sebelumnya.


Semoga dengan ini, membuat kita mampu melihat bahwa pikiran kita, prediksi negatif kita, perasaan bersalah berlebih kita tidak pada tempatnya yang tepat, dan semoga ini mampu memberikan kekuatan dan kenyaman pada kita untuk tidak terbawa dengan perasaan bersalah tersebut secara berlarut.


Jika sering merasa bersalah berlebihan, latihan ini memerlukan pembiasaan sehingga intensitas dan frekuensinya dapat semakin berkurang dan kakak semakin merasakan kenyamanan dan kepercayaan diri.


Semoga membantu ya kak. Mohon maaf bila ada salah kata. Dan bila dirasa kurang membantu, dianjurkan untuk mengambil sesi konseling dengan psikolog maupun konselor Qalboo yaaa, Terimakasih kak, semoga Allah mudahkan dan lapangkan selalu, amiiin.


Pertama kali diunggah pada 2022-10-31T15:09:34.846Z


Gefällt mir

Tentang

Kumpulan tanya jawab dengan Psikolog dan Konselor Qalboo. Q...
bottom of page